Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PENDAMPINGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF BAGI IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS SIWALANKERTO Rizka Fiyadila; Novera Herdiani; Martha Ariana Wijayanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1506

Abstract

ASI adalah sumber makanan utama bagi bayi ketika mereka masih terlalu kecil untuk mengonsumsi makanan padat. Pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi dapat menyebabkan gangguan pencernaan . Faktanya, hanya 5% anak-anak di Indonesia yang masih mendapat ASI eksklusif pada usia 23 bulan, dan hanya 1 dari 2 bayi di bawah 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif. Bayi diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) setelah mencapai usia enam bulan. Pemerintah menargetkan pemberian ASI Ekslusif mecapai 80%, tetapi pada tahun 2022 masih mencapai 66% .Metode dalam penelitian ini menggunakan penyajian data secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis kegiatan ini berupa pendampingan ASI ekslusif dengan melakukan edukasi manajemen laktasi dan edukasi menu gizi seimbang. Hasil kegiatan pendampingan ASI esklusif dengan jumlah responden 24 dengan terbanyak Tingkat Pendidikan SMA 58,3% berdampak baik khususnya pada ibu menyusui , dimana ibu menyusui mengetahui cara memberikan ASI Esklusif. Kesimpulan Hasil pendampingan ASI eksklusif sesuai dengan target yaitu keluarga bisa memberikan dukungan kepada ibu menyusui dalam mencapai keberhasilan pemberian ASI ekslusif.
Kelurahan Sehat Paru melalui Program YOGA PPOK di Kelurahan Siwalankerto Surabaya Bilgis Khoirun Nisa’; Agus Aan Adriansyah; Martha Ariana Wijayanti; Indri Riza Priescisila
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1667

Abstract

Menjaga kebersihan udara, menghindari paparan zat berbahaya, dan merawat kesehatan paru-paru melalui pola hidup sehat merupakan langkah-langkah penting untuk mencegah penyakit pernafasan dan memelihara fungsi optimal paru-paru. Sayangnya kesadaran dan pengetahuan warga upaya menjaga kesehatan paru masih sangat rendah. Pendidikan kesehatan tentang kesehatan paru menjadi penting dan aplikatif bagi warga. Tujuan kegiatan ini adalah membangun kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman warga terkait pencegahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Metode yang dilaksanakan adalah pengisian kuisioner PUMA serta edukasi interaktif bersama semua peserta yang datang pada saat Posyandu Keluarga di Kelurahan Siwalankerto. Kegiatan yang dilakukan meliputi analisis situasi, pengambilan data primer berupa kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 183 masyarakat dan 89 kader kesehatan, dilanjutkan dengan pemberian intervensi berupa Program “YOGA PPOK”. Hasil kuesioner menyatakan bahwa sebanyak 48,6% masyarakat tidak mengetahui PPOK dan 61,7% tidak mengetahui bahwa di Puskesmas Siwalankerto terdapat pelayanan deteksi dini PPOK. Sedangkan terdapat 48,3% kader menjawab bahwa di posyandu mereka belum melakukan penyuluhan terkait PPOK dan 44,9% kader menjawab mereka belum pernah mensosialisasikan terkait adanya pelayanan deteksi dini PPOK. Pada pengisian kuesioner PUMA terdapat 29 responden dengan hasil terdapat 10 orang berpotensi terkena PPOK. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan edukasi berjalan dengan baik dan lancar, peserta merespon dengan aktif menjawab pertanyaan, mengikuti kegiatan dengan kondusif, dan melakukan transfer pengetahuan ke warga lain.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN POS KESEHATAN KELURAHAN DI SIWALANKERTO Nindy Kurnia Cahyawati; Novera Herdiani; Martha Ariana Wijayanti; Indri Riza Priescisila
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1668

Abstract

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan, Puskesmas memiliki tanggung jawab utama dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tingkat pertama di wilayahnya. Sesuai fungsinya, Puskesmas harus berkomitmen untuk memberikan pelayanan berkualitas guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat, maka dibentuk Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) yang merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka menekan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas pelayanan Poskeskel. Metode yang di gunakan deskriptif kualitatif, dengan melakukan analisis yang dilakukan secara terus menerus dari awal penelitian hingga analisis data. Hasil dari penelitian variabel input yaitu 73%, beberapa indikator yang belum tercapai yaitu tidak ada ruang rapat, hanya mempunyai kader aktif sebanyak 4 orang. Sedangkan variabel proses yaitu 79,4%, yang diamana indikator hanya melakukan penyuluhan dengan 4 topik yaitu kadarzi, Kesehatan ibu & anak, penyehat lingkungan, dan PHBS harusnya ada 8 topik yaitu yaitu survey dan pemetaan kadarzi, P4K (program perencanaan, persalinan dan pencegahan komplikasi), kesiapsiagaan rawan bencana, penyehatan lingkungan, survey dan pembinaan PHBS, pengamatan faktor resiko masalah kesehatan (SBM = Surveilans Berbasis Masyarakat), menumbuhkembangkan UKBM. Untuk variabel output yaitu Jumlah KK yang disurvey kadarzi <10% atau dalam kategori belum sesuai yang sesuai dengan standar pengukuran harusnya 70%-100% KK yang disurvey kadarzi hasil dari penelitian ini bahwa banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya Poskeskel di Kelurahan Siwalankerto diharapkan petugas puskesmas dapat mensosialisasikan mengenai pelayanan Poskeskel yang ada di Puskesmas Siwalankerto. Tujuannya agar masyarakat mengetahui adanya Poskeskel.