Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Program Pengabdian Masyarakat untuk Pencegahan dan Penanganan Kekutuan Pada Siswa Sekolah Dasar Kartika X-3 Parongpong Kabupaten Bandung Barat Triwahyuni, Palupi; Widiyanti, Resa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13427

Abstract

ABSTRAK Seorang dosen sebagai insan pendidik di Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan Tri Darma. Salah satu bentuk perwujudan dari tanggung jawab tersebut adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Melibatkan peran serta mahasiswa yang terbimbing merupakan perwujudan yang nyata dari kewajiban dan tanggungjawab dosen  dalam melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi. Bentuk pelaksanaan tersebut diaplikasikan  dalam  memberikan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat dalam hal ini adalah anak usia sekolah di Sekolah Dasar Kartika X-3 Parongpong kabupaten Bandung Barat. Pengetahuan yang  masih kurang menyebabkan siswa kurang mampu melindungi dirinya dari penularan Pediculosis capitis atau kekutuan. Jumlah penderita  akibat kutu rambut semakin meningkat terutama pada anak-anak usia sekolah. Hal ini tentu dapat menyebabkan rasa tidak nyaman karena rasa gatal, penderita akan menggaruk kulit kepalanya sehingga dapat berakibat infeksi pada kulit kepala. Akibatnya dapat mengganggu performa belajar khususnya pada siswa yang sedang menjalani pendidikan di sekolah. Wujud pelaksanaan pengabdian tersebut adalah memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan tentang pencegahan dan penanganan kekutuan pada anak. Promosi dilakukan bagi siswa yang  merupakan kelompok usia  anak-anak dimana semua siswa bersekolah di sekolah yang sama.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa promosi kesehatan melalui penyuluhan kesehatan berisi tentang pendidikan kesehatan. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab, sedangkan media promosi kesehatan berupa spanduk, poster dan juga leaflet untuk memudahkan sasaran  memahami informasi terkait materi yang dipaparkan. Sebelum pelaksanaan, maka didahului dengan observasi. Melakukan pengamatan secara langsung untuk melihat kebutuhan dari sasaran  dalam hal siswa SD. Pada sesi tersebut dilakukan tanya jawab dan memberikan pre & post test sebagai evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran. Hasil perhitungan  nilai rata-rata pre-test adalah 69.3 sedangkan hasil perhitungan nilai rata-rata post-test sebesar 75.4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan sasaran tentang pencegahan dan penanganan kekutuan pada anak. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Siswa, Pencegahan dan Penanganan Kekutuan Pada Anak   ABSTRACT A lecturer as an educator in higher education has a responsibility to implement the Tri Darma. One form of manifestation of this responsibility is carrying out community service. The role of supervised students is a real embodiment of the obligations and responsibilities of lecturers in carrying out the Tri Darma of Higher Education. This form of implementation was applied incorrectly in the service of providing health promotion to community groups, in this case school-age children at Kartika X-3 Parongpong Elementary School, West Bandung district. Insufficient knowledge means students are less able to protect themselves from transmission of Pediculosis capitis or lice. The number of sufferers from head lice is increasing, especially in school-aged children. This can certainly cause discomfort due to itching, sufferers will scratch their scalp which can result in infection of the scalp. As a result, sufferers can disrupt learning performance, especially for students who are currently studying at school. Objective: The manifestation of this service is to provide health education through health promotion activities regarding the prevention and treatment of lice in children. Promotions are carried out for students who are in the children's age group where all students attend the same school. Research Method: Community service activities in the form of health promotion through health education containing health education. The method used is lectures and questions and answers, while health promotion media takes the form of banners, posters and leaflets to make it easier for targets to understand the information related to the material presented. Before implementation, it is preceded by observation. Conduct direct observations to see the needs of the target in terms of elementary school students. In this session, questions and answers were conducted and pre & post tests were given as an evaluation to determine the target's level of understanding. Results: The calculation result of the average pre-test score was 69.3, while the calculation result of the average post-test score was 75.4. Conclusion: So it can be concluded that there is an increase in target knowledge about preventing and treating lice in children.  Keywords: Health Promotion, Students, Prevention and Treatment of Lice in Children
Kesiapan Keluarga Menghadapi Potensi Gempa Bumi di Kampung Mekarwangi Kecamatan Parongpong Widiyanti, Resa; Sudharmono, Untung
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkdg0x21

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi, termasuk Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat yang berada di sekitar Sesar Lembang. Sesar ini melintasi beberapa kecamatan, salah satunya Kecamatan Parongpong. Kampung Mekarwangi berada sekitar 1,5 km dari Sesar Lembang sehingga berpotensi terdampak apabila terjadi gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi potensi gempa bumi di Kampung Mekarwangi Kecamatan Parongpong. Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan teknik convenience sampling yang melibatkan 88 responden ibu rumah tangga di RW 09. Data dikumpulkan menggunakan lembar ceklis berdasarkan pedoman kesiapsiagaan bencana BNPB dan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi potensi gempa bumi masih tergolong rendah, dengan tingkat kesiapan sebesar 57,2%. Sebagian besar responden belum sepenuhnya menerapkan langkah mitigasi, seperti mengamankan perabot, menyiapkan kebutuhan darurat, menyepakati titik berkumpul, dan mengikuti latihan evakuasi yang benar. Namun, sebagian responden telah menunjukkan perilaku aman dasar, seperti mematikan sumber listrik dan gas serta mengetahui jalur evakuasi. Kesimpulannya, diperlukan peningkatan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapsiagaan keluarga di wilayah rawan gempa.