Cindera Adi Utama
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Risiko Kelongsoran Pada Jalan Nasional Jember - Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Cindera Adi Utama; Agus Tugas Sudjianto; Candra Aditya
BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2023): BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/bouwplank.v3i2.452

Abstract

Tanah Longsor mempengaruhi stabilitas badan jalan di daerah rawan longsor yang mengakibatkan terputusnya badan jalan secara tiba-tiba sehingga menghambat mobilisasi operasional dan pelayanan transportasi menjadi lumpuh. Kondisi jalan Nasional ruas jalan Jember dan Banyuwangi merupakan jalan dengan medan bukit sehingga berisiko tinggi terhadap bencana alam seperti longsor dan reruntuhan tebing. Penyelidikan, analisis dan perencanaan teknis yang matang dan tepat guna menghasilkan metode penanganan longsoran yang optimal, efisien dan berwawasan lingkungan sehingga dapat diaplikasikan sebagai penanggulangan longsoran yang bersifat permanen di lapangan. Penelitian ini membahas seberapa besar ancaman kerentanan tanah longsor, tingkat risiko kelongsoran dan teknik penanganan kelongsoran pada ruas jalan Nasional Jember – Banyuwangi. Tingkat risiko terjadinya kelongsoran pada jalan Nasional Jember  - Banyuwangi dari hasil analisis adalah risiko menengah. Hasil tingkat risiko menengah terhadap kelongsoran terdapat pada km 232+000 – 232+050, km 233+000 – 233+050, km 233+500 – 233+550, km 234+000 – 234+050, km 234+850 – 234+900. Tingkat risiko longsoran pada ruas jalan Nasional Jember  - Banyuwangi sangat bervariatif, ada yang berisiko sedang, berisiko menengah, berisiko tinggi hingga berisiko sangat tinggi. Teknik penanganan longsoran pada ruas jalan Nasional Jember  - Banyuwangi untuk lebih efektif dan efisien karena kondisi dan nilai risiko kelongsorannya berbeda maka akan lebih baik dilakukan penanganan sesuai dengan tingkat risiko longsoran pada masing - masing lokasi.