Setiap tahun, kebutuhan energi di Indonesia terus naik secara paralel dengan kemajuan ekonomi dan populasi penduduk yang meningkat. Namun, cadangan energi tak terbarukan yang biasa digunakan semakin menipis. Salah satu opsi yang mungkin untuk menggantikan bahan bakar fosil adalah menggunakan biomassa dalam bentuk bioetanol atau biofuel sebagai sumber energi alternatif. Bioetanol merupakan etanol dengan bahan utama berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan biasanya dibuat menggunakan metode fermentasi serta dimurnikan dengan metode distilasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak dari berbagai variabel, seperti massa ragi dan lama fermentasi distilasi, terhadap konsentrasi etanol dalam bioetanol dari air leri. Metode eksperimental digunakan untuk mengungkap secara detail hubungan sebab-akibat dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, faktor yang diobservasi meliputi jumlah etanol dan volume etanol. Eksperimen dilakukan dengan mengvariasikan massa ragi antara 10, 20, dan 30 gram, durasi fermentasi selama 3, 5, dan 7 hari, serta durasi distilasi selama 15, 30, dan 45 menit. Hasil menunjukkan korelasi positif antara massa ragi dan kandungan etanol, namun berbanding terbalik dengan volume hasil. Waktu fermentasi memengaruhi kandungan etanol namun tidak volume. Waktu distilasi tidak memengaruhi kandungan etanol namun menghasilkan volume lebih banyak. Hasil terbaik dari penelitian ini diperoleh adalah 145 mL bioetanol dengan kandungan etanol 5-6% yang berasal dari pengolahan 1 liter air leri yang difermentasi selama 5 hari menggunakan 10 gram ragi dan didistilasi selama 45 menit. Hal ini menunjukan bahwa jika diolah lebih lanjut air leri berpotensi untuk dijadikan bioetanol sebagai salah satu bentuk energi alternatif di masa yang akan mendatang.