ABSTRACTBackground: Health education is an essential effort to encourage communities to maintain and improve their health status. This effort cannot be separated from environmental conditions, as the environment is where people live, conduct their daily lives, and interact with others. One of the health problems strongly influenced by environmental factors is Acute Respiratory Infection (ARI). ARI is a disease that attacks the upper respiratory system and usually lasts for fourteen days, with a highly contagious nature. This illness can cause mild to severe symptoms, and in some cases may even be fatal, depending on the causative pathogen, environmental conditions, and the host’s immune system. Objective: This study aims to determine whether health education on ARI has an impact on environmental knowledge.Methods: The research applied a quantitative approach using primary data obtained from questionnaires. The Wilcoxon Signed Rank Test was used to identify and test the significance of differences between two groups of test data. Results: The probability value or significance level (0.000) was lower than the alpha value of 0.05 (P α), indicating that health education on ARI significantly influences the level of environmental knowledge.Conclusion: Health education plays a crucial role in improving community knowledge about ARI prevention. A healthy environment can reduce the risk of transmission; thus, through proper education, communities are encouraged to adopt clean and healthy living behaviors as a preventive measure. ABSTRAK ABSTRAKLatar Belakang: Pendidikan kesehatan merupakan upaya penting untuk mendorong masyarakat dalam mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatannya. Upaya ini tidak dapat dipisahkan dari kondisi lingkungan, karena lingkungan adalah tempat manusia tinggal, menjalani kehidupan, dan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu masalah kesehatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ISPA merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan atas dan biasanya berlangsung selama empat belas hari dengan sifat mudah menular. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, bahkan berakibat fatal, tergantung pada patogen penyebabnya, kondisi lingkungan, serta daya tahan tubuh individu sebagai pejamu. Tujuan Penelitian ini untuk menentukan apakah ada atau tidak pengaruh pendidikan kesehatan tentang ISPA terhadap pengetahuan lingkungan orang tua dalam upaya mencegah ISPA. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data primer, yaitu kuesioner. Uji Wilcoxon Signed Rank digunakan untuk mengidentifikasi dan melakukan uji signifikan terhadap perbedaan antara dua kelompok data uji. Hasil: Nilai probilitas atau angka signifikan (0,000) lebih rendah daripada nilai a 0,05 atau (P a) yang berarti bahwa bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang ISPA terhadap tingkat pengetahuan lingkungan orangtua . Kesimpulan: Pendidikan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pencegahan ISPA. Kondisi lingkungan yang sehat dapat menekan risiko penularan, sehingga melalui edukasi yang tepat masyarakat terdorong menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah preventif.