ABSTRACT Stunting remains a public health issue in Indonesia, including in Bandung City. Family Assistance Team cadres play a key role in preventing stunting through education and support for at-risk families. One factor influencing cadre success is self-efficacy, which may be affected by their knowledge of stunting. This study aims to examine the relationship between cadre knowledge of stunting and self-efficacy in three stunting-prone urban villages in Bandung City: Dago, Margasari, and Babakan. This study used secondary data from a quantitative descriptive study with a cross-sectional design. The sample consisted of 72 cadres selected using consecutive sampling. Data were collected through questionnaires and analyzed using the Spearman correlation test. The results showed no significant relationship between knowledge of stunting and cadre self-efficacy (r = -0.180, p = 0.129). Although some cadres had good knowledge, it did not directly enhance their confidence in assisting families. Strengthening cadre self-efficacy should not rely solely on knowledge improvement but also on practical training, field simulations, and continuous psychosocial support. Keywords: Cadres Family Assistance Team, Knowledge, Self-Efficacy, Stunting, Stunting Prevention. ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang meningkat di Indonesia, termasuk di Kota Bandung. Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) berperan penting dalam mendukung upaya pencegahan stunting melalui edukasi dan pendampingan keluarga berisiko. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan kader dalam menjalankan perannya adalah self-efficacy, yang diyakini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan kader tentang stuntingdengan self-efficacy kader dalam menjalankan peran sebagai Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tiga lokus stuntingKota Bandung, yaitu Kelurahan Dago, Margasari, dan Babakan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 72 kader yang dipilih melalui teknik consecutive sampling. Pengetahuan kader tentang stunting dan self-efficacy dalam menjalankan peran TPK dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan tentang stunting dengan self-efficacy kader (r = -0,180, p = 0,129). Meskipun beberapa kader memiliki pengetahuan yang baik, hal tersebut tidak secara langsung meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menjalankan peran pendampingan keluarga. Penguatan self-efficacy kader sebaiknya tidak hanya difokuskan pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga melalui pelatihan praktis, simulasi lapangan, dan dukungan psikososial yang berkelanjutan. Kata Kunci: Kader Tim Pendamping Keluarga, Pencegahan Stunting, Pengetahuan, Self-Efficacy, Stunting.