This research aims to determine the growth of corn plants in soybean intercropping with a combination of organic and inorganic fertilizers. The purpose of this research is to increase knowledge and insight and it is hoped that readers will be able to provide information about how to grow crops, especially intercropping corn with soybeans by providing several types and doses of organic and inorganic fertilizers. This research was conducted in June in Bontorambak Village, Pallangga District, Gowa Regency, South Sulawesi. This research was carried out using a randomized block design (RAK) with a combination method between organic fertilizer doses and inorganic doses as follows: P0: 0 g organic + 0 g Urea/plant (control), P1: 6 kg compost + 10 g Urea/plant, P2: 12 kg compost + 15 g Urea/plant, P3: 18 kg compost + 20 g Urea/plant. Each treatment was repeated three times to obtain 12 experimental plots, each experimental plot contained 15 corn plants + 18 soybean plants so that the total number was 396 plants and three plants were taken as samples. Providing fertilizer doses to corn and soybean plants 14 days later. The experimental results showed that the P3 treatment with a dose of 18 kg organic + 20 g inorganic (Urea)/plant was able to provide the best results for plant height, number of leaves and stem diameter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung dalam tumpangsari kedelai dengan kombinasi pupuk organik dan anorganik. Kegunaan dari penelitian ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta diharapkan mampu memberikan informasi mengenai cara bercocok tanam khususnya pada tanaman tumpangsari jagung dengan kedelai dengan pemberian beberapa jenis dan dosis pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan metode kombinasi antara dosis pupuk organik dan dosis anorganik sebagai berikut: P0: 0 g organik + 0 g Urea/tanaman (kontrol), P1: 6 kg kompos + 10 g Urea/tanaman, P2: 12 kg kompos + 15 g Urea/tanaman, P3: 18 kg kompos + 20 g Urea /tanaman. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan sehingga diperoleh 12 petak percobaan. Setiap petak percobaan terdapat 15 tanaman jagung + 18 tanaman kedelai sehingga jumlah keseluruhan 396 tanaman dan yang diambil menjadi sampel adalah tiga tanaman. Pemberian dosis pupuk pada tanaman jagung dan kedelai 14 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan P3 dengan dosis 18 kg organik + 20 g anorganik (Urea)/tanaman mampu memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.