Penelitian ini didasarkan pada rendahnya interaksi, kerja sama, dan komunikasi antar siswa selama pembelajaran berlangsung. Masalah tersebut mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak optimal, serta kolaborasi yang diharapkan dalam kegiatan kelompok tidak berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi antar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe Team Games Tournament (TGT) dalam mata pelajaran Matematika kelas II di SD Negeri 2 Kutakembaran. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui tiga siklus. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 18 peserta didik yang duduk di kelas II. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dan penilaian indikator kolaborasi yang terdiri dari kerja sama, komunikasi untuk mencapai tujuan bersama, dan koordinasi sosial dalam kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I kolaborasi peserta didik belum optimal. Sebagian besar siswa belum menunjukkan komunikasi yang baik dan kurang terlibat dalam kerja kelompok. Pada siklus II terjadi peningkatan, namun masih terdapat satu kelompok yang belum mampu membangun komunikasi secara aktif. Untuk mengatasi hal tersebut, pada siklus III dilakukan penyempurnaan strategi dengan pembagian tugas yang terstruktur kepada setiap anggota kelompok dan penekanan pentingnya komunikasi antar siswa. Perubahan tersebut menunjukkan hasil yang positif. Seluruh kelompok mampu menunjukkan kolaborasi yang baik, semua indikator kolaborasi tercapai secara optimal, dan siswa terlihat aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif dalam meningkatkan kolaborasi siswa dalam pembelajaran matematika. Model ini tidak hanya menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif, namun mampu mengembangkan keterampilan sosial siswa. Disarankan agar guru mengintegrasikan model ini secara berkelanjutan dalam kegiatan belajar mengajar.