Indonesia sebagai negara agraris, menghadapi tantangan besar dalam penyediaan pupuk bagi petani, di mana pupuk subsidi sulit diakses dan pupuk non-subsidi memiliki harga tinggi. Penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan telah terbukti merusak struktur dan pembuangan tanah serta membunuh mikroorganisme, menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Menyadari masalah ini, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan solusi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomi: pengembangan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga. POC, yang dapat dibuat dari sisa sayuran, kulit buah, dan air cucian beras, merupakan pengganti pupuk kimia yang praktis dan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi dan pelatihan pembuatan POC kepada 30 peserta, yang terdiri dari kelompok tani dan warga Desa Waru Timur, Pamekasan. Pelatihan ini mencakup demonstrasi praktik pembuatan POC menggunakan bahan limbah dapur dan bantuan mikroorganisme efektif (EM4) untuk mempercepat proses fermentasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan serta manfaat POC bagi pertanian. Peserta pelatihan berhasil mempraktikkan pembuatan POC sendiri, yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi tanah, mengurangi keterbatasan pada pupuk kimia, serta berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat karena biaya produksi yang rendah. Program ini menjadi langkah awal yang penting menuju pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Waru Timur.