Industri pariwisata merupakan sektor strategis yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian budaya daerah. Kabupaten Garut, sebagai salah satu destinasi unggulan di Jawa Barat, memiliki berbagai objek wisata, termasuk Museum RAA Adiwidjaja yang menyimpan koleksi sejarah dan budaya bernilai tinggi. Namun, museum ini menghadapi tantangan rendahnya minat kunjungan akibat strategi promosi yang belum optimal serta daya tarik yang kurang dikembangkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strategi promosi dan daya tarik wisata terhadap keputusan berkunjung ke Museum RAA Adiwidjaja. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain survei, melibatkan responden yang pernah berkunjung ke museum. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik analisis jalur (path analysis), uji korelasi, dan koefisien determinasi untuk mengukur hubungan antarvariabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi yang mencakup periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung, serta daya tarik wisata yang meliputi aspek budaya, sejarah, dan edukasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung, baik secara parsial maupun simultan. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan kualitas promosi, khususnya melalui media digital, dan penguatan konten daya tarik yang relevan dapat meningkatkan minat dan jumlah kunjungan. Kesimpulannya, pengelola museum bersama pemerintah daerah perlu merumuskan strategi promosi yang kreatif, inklusif, dan berkelanjutan serta mengembangkan daya tarik wisata yang mampu memenuhi ekspektasi wisatawan modern, sehingga Museum RAA Adiwidjaja dapat berperan lebih optimal sebagai destinasi wisata budaya di Kabupaten Garut.