Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Tempat Evakuasi Sementara di Kota Padang Firman, Reyhan Ananda; Dwimelani, Erika
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.13985

Abstract

Pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana tsunami yang dilakukan pemerintah. Salah satu indikator yang menentukan keberhasilan program pembangunan dan pemeliharaan TES adalah kepuasan dari masyarakat itu sendiri. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan TES pada pra konstruksi, saat konstruksi, dan setelah konstruksi, menganalisa tingkat kepuasan masyarakat terhadap TES yang ada di Kota Padang, dan untuk mengetahui harapan masyarakat kedepannya. Analisis deskriptif digunakan untuk pengolahan data indeks kepuasan masyarakat dari survey yang dilakukan dalam penelitian dengan cara mengisi kuisioner dan wawancara semi-terstruktur kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Tempat Evakuasi Sementara Ulak Karang, Nurul Haq, Darussalam, dan Air Tawar Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat dalam pembangunan TES di Kota Padang berada dalam rentang cukup puas sampai dengan puas. Permasalahan yang timbul pasca pembangunan TES adalah tidak adanya tim pengelola dari pemerintah ataupun masyarakat yang bersangkutan, kurangnya perawatan pada TES tidak adanya arus listrik, ketersediaan air yang minim, serta kurangnya efektivitas penggunaan TES. Masyarakat berharap agar adanya perhatian terhadap TES dan tim pengelolaan TES yang terstruktur. Kepuasan masyarakat ini masih dapat ditingkatkan lagi dengan adanya keselarasan antara pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan ataupun pemeliharaan Tempat Evakuasi Sementara.
Studi Perbandingan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Antara Proyek Swasta dan Proyek Pemerintah Firman, Reyhan Ananda; Mahani, Iris
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.43426

Abstract

Permasalahan penerapan keselamatan konstruksi sering kali muncul akibat perencanaan dan pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang kurang maksimal. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 yang mewajibkan penerapan SMKK di semua proyek konstruksi, baik pemerintah maupun swasta, sebagai bagian dari perencanaan dan pengendalian proyek. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif, termasuk kuesioner dan pengkajian variabel penilaian penerapan SMKK. Tujuan dari penelitian ini menggambarkan penerapan SMKK pada proyek pemerintah dan proyek swasta, serta mengidentifikasi kendala dan upaya yang telah dilakukan, dan memberikan rekomendasi terkait penerapan SMKK berdasarkan temuan penelitian. Penelitian menunjukkan penerapan SMKK pada proyek pemerintah mencapai 90,45% dan 93,31% pada proyek swasta. Perbandingan persentase yang tidak jauh berbeda dikarenakan adanya proyek pemerintah memiliki perbedaan penerapan yang signifikan. Kendala yang dihadapi meliputi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak optimal, dana yang terbatas, pengawasan yang inkonsisten pada proyek pemerintah, dan pengguna jasa pada proyek swasta yang tidak berlatar belakang teknik sipil. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan penerapan SMKK, termasuk komitmen pengguna jasa, pengadaan APD, manajemen penggunaan dana terkait implementasi SMKK, serta komunikasi dan integrasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa pada proyek swasta. Rekomendasi perbaikan yang diusulkan pada penelitian adalah sikap ownership danleadership, komunikasi dan good governance, kesadaran dan kepatuhan terkait penggunaan APD pada proyek pemerintah dan proyek swasta. Transparansi penggunaan dana terkait penerapan SMKK khususnya pada proyek pemerintah, dan Pelatihan sesuai dengan kebutuhan sumber daya pada proyek terkhusus pada proyek swasta menjadi kebutuhan perbaikan penerapan SMKK pada proyek-proyek selanjutnya.