Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Luaran Maternal dan Neonatal pada Kasus Solusio Plasenta: Studi Deskriptif di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia, Tahun 2017-2024 Manurung, Esrani Rosmawati; Ernawati, Ernawati; Sampurna, Mahendra Tri Arif
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.56781

Abstract

Indonesia memiliki angka kematian ibu dan neonatal yang tinggi, dengan perdarahan obstetri, terutama solusio plasenta, sebagai salah satu penyebab utama. Tujuan penelitian untuk menganalisis luaran maternal dan neonatal pada kasus solusio plasenta di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, periode 1 Januari 2017–31 Oktober 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional ini menggunakan data sekunder dari rekam medis ibu dengan diagnosis solusio plasenta. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan kriteria inklusi berupa rekam medis lengkap dan diagnosis solusio plasenta yang terkonfirmasi. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukan dari 6.662 persalinan, terdapat 42 kasus solusio plasenta (0,63%). Rata-rata usia ibu adalah 31,0 ± 6,43 tahun, dengan kelompok usia terbanyak 25–29 tahun (35,7%) dan ≥35 tahun (31%). Sebagian besar ibu overweight atau obesitas (38,1%). Solusio plasenta paling sering terjadi pada ibu multigravida (69%). Komorbiditas yang sering ditemukan meliputi preeklampsia berat (31%) dan eklampsia (14,3%). Sebanyak 78,6% ibu melahirkan pada usia kehamilan preterm, dan 52,4% menjalani operasi sesar. Komplikasi maternal yang tercatat meliputi atonia uteri (33,3%), histerektomi (26,2%), anemia (85,7%) dan trombositopenia (52,4%), Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) (16,7%) dan sepsis (14,3%), serta acute kidney injury (AKI) (47,6%). Pada neonatus, sebanyak 88,1% memiliki skor APGAR <7 pada menit pertama dan kelima, 78,5% memiliki berat badan lahir rendah, dan 78,6% lahir mati. Solusio plasenta merupakan kondisi yang sangat berisiko, baik bagi ibu maupun bayi, dengan komplikasi signifikan seperti kelahiran prematur, persalinan sesar, dan tingginya angka neonatal yang lahir mati. Temuan ini menekankan pentingnya deteksi dini, pemantauan ketat, dan intervensi medis yang cepat untuk meningkatkan luaran maternal dan neonatal.