Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Biaya pengobatan stroke sering kali lebih tinggi daripada tarif INA-CBGs, terutama pada perawatan rawat jalan. Alat Ultrasound Vaskular salah satu modalitas guna mengurangi serangan stroke berulang dan disabilitas, selain itu pemeriksaan ultrasound vaskular meningkatkan tarif INA-CBGs. Analisa biaya manfaat sebagai salah satu langkah untuk keuntungan dan pelayanan. Pengukuran kinerja laporan keuangan menggunakan beberapa metode antara lain Net Present Value (NPV), Profitability Index, (PI), Payback Period (PP), dan Break Even Point (BEP) menilai kelayakan investasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menentukan analisa biaya manfaat ultrasound vaskular berbasis INA-CBGs rawat jalan Rumah Sakit st. Theresia Marampa Toraja Utara 2024. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil Penelitian menunjukkan BCR 0.2, NPV <0, PI <1, PP 5,5, BEP 244.180 dari hasil tersebut pelayanan pemeriksaan ultrasound vaskular memberikan keuntungan dari sisi pengklaiman yang berbasis INA-CBGs dan menutupi biaya investasi bila laba pendapatan naik 25% pertahun. Rekomendasi yang disarankan adalah rumah sakit melakukan negosiasi harga alat, promosi layanan ultrasound vaskular, efisiensi beban biaya dan kolaborasi dengan dinas kesehatan dan perusahaan atau pihak swata lainnya agar meningkatkan jumlah kunjungan dan keuntungan rumah sakit.