Tepung kacang kedelai dikenal sebagai sumber protein nabati yang tinggi, sementara daun katukmengandung protein asparagin dan triptofan yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI padaibu menyusui. Salah satu inovasi pangan yang dapat mendukung ibu menyusui adalah kue semprityang dimodifikasi dengan menambahkan tepung kacang kedelai dan tepung daun katuk. Tujuanpenelitian ini yaitu menganalisis pengaruh formulasi tepung kacang kedelai dan tepung daun katukterhadap kadar protein, kadar lemak, dan tekstur kue semprit. Penelitian ini menggunakaneksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat formulasi.Formulasi tepung terigu, tepung kacang kedelai, dan tepung daun katuk yaitu F0 (100%:0%:0%),F1(75%:10%:15%),F2 (70%:20%:10%), F3 (65%:30%,5%), dengan enam kali pengulangan. Ujikadar protein menggunakan metode Kjeldahl, kadar lemak menggunakan metode Soxhlet, dananalisis tekstur menggunakan Texture Analyzer CT3 Brookfield. Analisis data menggunakan ujiOne Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein kuesemprit 6,79-11,79%, kadar lemak 8,27-23,70%, dan tekstur 1,34-2,48 gf. Formulasi tepung kacangkedelai dan daun katuk memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kadar protein, kadarlemak, dan tekstur (p<0,001). Formulasi terbaik menurut metode Bayes adalah F3 dengan kadarprotein 11,79%, kadar Lemak 23,70%, dan tekstur 1,67 gf.Kata kunci: daun katuk, kedelai, kue semprit, lemak, protein, tekstur