Penyampaian pesan toleransi di Desa Kalirejo, Kudus, tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik melalui khutbah Jumat maupun kegiatan sosial yang melibatkan umat dari berbagai agama. Khutbah yang disampaikan oleh para kyai menggunakan teknik public speaking yang efektif untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya saling menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan antarumat beragama. Melalui kutipan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis, para kyai menekankan bahwa keberagaman merupakan bagian dari kehendak Allah dan harus dimanfaatkan untuk membangun hubungan yang harmonis antar sesama. Selain dalam khutbah, tindakan sosial seperti membantu keluarga non-Muslim yang berduka dan partisipasi dalam gotong-royong di lingkungan desa menjadi bentuk nyata penerapan nilai toleransi. Tindakan ini tidak hanya mempererat hubungan antarumat beragama, tetapi juga memperkuat solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberagaman agama dan budaya di Desa Kalirejo tidak menjadi sumber perpecahan, melainkan menjadi kekuatan sosial yang memperkuat solidaritas dan kerukunan. Oleh karena itu, pesan toleransi yang disampaikan melalui public speaking dan aksi sosial menciptakan masyarakat yang harmonis, inklusif, dan saling mendukung.