Banyaknya produk kecantikan yang berkembang tidak lepas dari keinginan konsumen untuk tampil menarik dan memiliki kulit wajah yang bersih serta terawat. Scarlett merupakan salah satu produk kecantikan berasal dari Indonesia yang dirilis oleh Felicya Angelista pada tahun 2018.Target pasar utama Scarlett adalah generasi Z seperti para pelajar dan mahasiswa karena keinginan untuk menjaga penampilan terutama merawat kesehatan kulit yang dapat mendorong kepercayaan diri pada generasi Z dengan memperoleh kulit yang sehat.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah pengaruh brand ambassador, brand image, dan izin edar BPOM terhadap keputusan pembelian Produk Kosmetik Scarlett dikalalngan mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Universitas Dhyana Pura sebanyak 100 responden. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier berganda, korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 23.0. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa brand ambassador secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, nilai t-hitung 0,894 ≤ t-tabel sebesar 1,661. Brand image secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, nilai t-hitung 3,519 ≥ t-tabel sebesar 1,661. Izin edar BPOM secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, nilai t-hitung sebesar 3,797 ≥ t-tabel sebesar 1,661. Brand ambassador, brand image dan izin edar BPOM secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk, nilai F-hitung sebesar 35,807 ≥ dari F-tabel sebesar 2,70.