Kawasan Cagar Budaya Benteng Vastenburg yang berada dipusat Kota Surakarta menjadi tempat beraktivitas masyarakat dengan intensitas yang berbeda-beda. Kondisi Eksisting kawasan Benteng Vastenburg menunjukan ketidaksesuaian dengan kondisi seharusnya sebagai bangunan cagar budaya.Kurangnya pengoptimalan ruang pada kawasan benteng Vastenburg mengakibatkan benteng menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.Studi ini menggunakan metode Analisis Aktivitas dan kebutuhan ruang, Analisis Tapak, Analisis Kriteria Terukur kawasan Pariwisata, Analisis Kriteria Tak Terukur dan Analisis SWOT. Pengumpulan data-data terkait kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan analisis berdasarkan teori-teori terkait, dilanjutkan dengan menyimpulkan hasil dari analisis dan menghasilkan rekomendasi pengembangan.Hasil penelitian ini menemukan hal-hal sebagai berikut: pertama, potensi yang dimiliki oleh benteng Vastenburg sangat besar, dari sisi ekonomi kepariwisataannya memiliki posisi yang strategis karena berada dipusat kota, terintegerasi dengan tempat pariwisata lainnya seperti keraton kasunanan, masjid agung, keraton mangkunegaran dan pusat perdagangan dan jasa.Kedua, benteng vastenburg masih perlu untuk mempertahankan ataupun menambahkan beberapa fasilitas baik dari segi pelayanan maupun dari segi penunjang agar menarik niat wisatawan. Ketiga,Konsep dalam pengembangan benteng vastenburg itu sendiri terdiri dari beberapa zona seperti zona utama, zona penunjang, dan zona pelayanan wisata yang saling terintegerasi.