Jalur pedestrian selain memiliki fungsi wajib sebagai ruang berjalan kaki juga terdapat fungsi sampingan sebagai ruang untuk melakukan aktivitas pilihan seperti berekreasi dan beraktivitas sosial (Rapoport, 1977). Pada jalur pedestrian tersebut fungsi wajib sebagai ruang berjalan kaki tidak berkembang justru jalur pedestrian digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan rekreasi dan aktivitas sosial (Pattisinai, 2011). Pengadaan penyediaan suatu fasilitas sarana dan prasarana dengan kondisi yang tidak terpelihara dengan baik seperti jalur pejalan kaki dan penghijauan, dapat menyebabkan fungsi dan kualitas suatu kawasan menurun. Hal itu dapat menurunkan daya tarik suatu kawasan itu sendiri, untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan upaya agar dapat mempertahankan ciri khas yang dimilikinya dan mampu memberikan vitalitas baru bagi kawasan tersebut. Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang terdapat di Kota Semarang yaitu dari selatan Jalan Pahlawan sampai ke utara lapangan simpang 5, dari barat Jalan Menteri Supeno- Jalan Taman KB sampai ke timur Jalan Imam Bardjo, SH. Selanjutnya dilakukan pengamatan kondisi fisik ruang publik beserta fasilitas pendukungnya dan dengan penyebaran kuesioner terhadap perwakilan narasumber pada saat di lapangan. Hasil didapat teridentifikasinya permasalahan dan kebutuhan terhadap ruang dan fasilitas yang ada di pedestrian pada lokasi studi. Metode Analisa data yang digunakan dalam menganalisa yakni perbandingan kondisi eksisting dengan standard dan penilaian berdasarkan persepsi pejalan kaki. Berdasarkan pengamatan diambil beberapa kesimpulan yaitu : Kondisi trotoar yang menyatu dengan jalur pedestrian membuat jalan semakin lebar dan luas, adanya kemiringan yang signifikan yang terjadi di depan Perum Perhutani sampai ke Depan Polda Jateng karena berada di kawasan perbukitan, Parkir disembarang tempat yang jelas-jelas ada rambu laparang parkir pada jam tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesionerberdasarkan pendapat pejalan kaki dan pedagang kaki lima 20 responden, dari selatan Jalan Pahlawan sampai ke utara lapangan simpang 5, dari barat Jalan Menteri Supeno- Jalan Taman KB sampai ke timur Jalan Imam Bardjo, SH dengan dampak terbesar dengan bobot 10% pada pedagang kaki lima. Menyatakan kondisinya kurang baik, Dari penelitian ini bahwa factor-faktor yang meliputi, aspek fisik dan non fisik benar merupakan unsur utama dan pokok yang mengambil peranan penting dalam pemanfaatan ruang publik di lokasi studi.