<![CDATA[Sebagai perusahaan daerah, penerapan dan dampak penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Tirta Sewakadarma dalam konteks sosial, lingkungan, dan ekonomi lokal. Melalui studi kasus ini, akan menguraikan bagaimana proses penyaluran CSR, mencari pemahaman tentang tujuan spesifik alokasi dana masyarakat yang terlibat. Teori Stakeholder adalah teori etika bisnis dan manajemen organisasi yang mengeksplorasi moral dan nilai-nilai yang membentuk manajemen organisasi, termasuk yang terkait dengan ekonomi pasar, tanggung jawab sosial perusahaan, dan topik lainnya. Perusahaan diharuskan untuk menjaga hubungan dengan memenuhi keinginan dan persyaratan pemangku kepentingan. Pengajuan dana CSR di Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum yang mencakup stakeholders antara perusahaan dan masyarakat dari berbagai aspek, mulai dari prosedural hingga implementasional. Salah satu masalah utama adalah kurangnya sosialisasi dan pemahaman masyarakat tentang prosedur dan kriteria pengajuan dana CSR. PERUMDA harus menyediakan mekanisme pelaporan yang jelas dan terbuka, termasuk publikasi daftar penerima dana CSR dan alasan seleksi. Pentingnya implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai bagian integral dari operasional perusahaan. Pengajuan dana CSR bertujuan untuk mendukung berbagai program yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan, termasuk pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan kegiatan sosial lainnya. Proses pengajuan dana ini harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam pelaksanaan program-program CSR. Dengan demikian, PERUMDA Air Minum Tirta Sewakadarma dapat berkontribusi secara positif dan berkelanjutan terhadap komunitas dan lingkungan sekitarnya.]]>
