Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBUATAN PENEK DAN TUMPENG SEBAGAI SARANA UPAKARA YADNYA DI BANJAR SEMAAGUNG, DESA TUSAN, BANJARANGKAN, KLUNGKUNG Yuliari, Sang Ayu Made; Cahyaningrum, Putu Lakustini; Suta, Ida Bagus Putra; Budiani, Ketut; Sriani, Ni Luh Komang
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36218

Abstract

Masyarakat Bali yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Hindu, oleh karena itu setiap hari berhubungan dengan Tuhan. Untuk dapat berhubungan kepada Tuhan /Ida Sang Hyang Widhi menggunakan beberapa sarana. Sarana yang digunakan baik dalam tingkatan yang sederhana sampai ke tingkatan yang besar atau utama. Tingkatan yang sederhana/kecil biasa disebut dengan nista seperti banten saiban. Banten saiban yang dibuat dari nasi, bahan dasarnya adalah beras. Banten saiban ini dipersembahkan setiap selesai memasak atau sebelum makan. Banyak sekali sarana upakara, salah satu sarana itu adalah penek dan tumpeng. Adapun pengabdian yang dilaksanakan di Banjar Semaagung, Desa Tusan yaitu Pembuatan Penek dan Tumpeng. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan edukasi mengenai penek dan tumpeng, mengimformasikan prosedur pembuatan penek dan tumpeng serta mengimformasikan bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan penek dan tumpeng. Dari pendampingan tersebut warga Banjar Semaagung mempunyai pemahaman lebih dalam tentang: (1) penek dan tumpeng memiliki nilai filosofis dan nilai fungsional (2) mengetahui tata cara atau prosedur membuat penek dan tumpeng dengan bahan kanji sebagai perekat (3) pemberian label dan memiliki nilai ekonomis karena diperlukan dalam segala kegiatan keagamaan sehingga menambah pendapatan keluarga.