This Author published in this journals
All Journal Majalah Lontar
Purwosautro, Supriyono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KONSTRUKSI KEKERASAN SOSIAL MENURUT PEMIKIRAN PIERRE-FELIX BOURDIEU Purwosautro, Supriyono; Maryanto, Maryanto
MAJALAH LONTAR Vol 34, No 2 (2022): Majalah Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v34i2.12874

Abstract

Fenomena sosial global abad 21, antara lain ditandai corak relasi dominasi kekuasaan terhadap kaum lemah yang pada gilirannya mengakibatkan ketimpangan sosial yang seakan tak berkesudahan. Dominasi kekuasaan tersebut didukung oleh berbagai modal, modal ekonomi, status, pendidikan, simbol, bahasa. Semua modal terakumulasi pada kaum kapitalis dengan ideologi neoliberalisme yang kemudian menguasai dunia melalui proses globalisasi telah melahirkan tata dunia baru yang memunculkan keresahan umat manusia, utamanya di negara-negara dunia ketiga (termasuk Indonesia). Kondisi kehidupan kontemporer demikian, telah memunculkan beberapa persoalan filsafati,seperti masalah dualisme volunterisme dan determinisme, subjektivisme dan objektivisme, serta agen dan struktur, telah menarik perhatian dan sekaligus memunculkan keprihatinan intelektual seorang filsuf yang juga sosiolog kontemporer “Pierre Bourdieu”.   Beberapa isu penting kontemporer dewasa ini ialah persoalan konstruksi kekerasan sosial, dan dikotomi sosial oleh Bourdieu tidak dipandang hanya sebagai pertentangan kelas, tetapi juga menyangkut hubungan individu dengan masyarakat, gaya individual, kekuasaan, kepemilikan modal, struktur modal, dominasi sosial, representasi kelas sosial, konsumerisme, semuanya bermuara pada neoliberalisme dan globalisasi. Konsep habitus, arena (field), dan modal telah  memperlihatkan bentuk tersembunyi dari kekerasan yang sangat halus yang dikenakan pada agen-agen sosial tanpa mengandung resistensi, sebab sudah terlegitimasi secara sosial karena bentuknya yang sangat halus.  Pemikiran filosofis sosiologis Bourdieu menunjukkan corak mengatasi persoalan epistemology: oposisi atau dualisme metode filsafati, yaitu:subyektivisme- obyektivisme, mikro-makro, kebebasan-determinisme. Persoalan tersebut oleh Bourdieu diatasi dengan pendekatan / metode “berpikir relasional”, yaitu struktur objektif dan representasi subjektif, agen dan pelaku atau antara agensi dan struktur yang terjalin secara dialektis dan saling mempengaruhi secara timbal balik,.