ABSTRACT The rapid development of digital technology encourages innovation in education, including utilizing technology as a learning medium as well as an information and promotional tool. This study employs a descriptive qualitative method, with data sources from the Principal and the Vice Principal of Curriculum at PKBM Al-Islam Giwangan. Data were collected through observation and interviews and analyzed using data reduction, data display, and conclusion drawing. Source triangulation was conducted by asking questions to different informants. The study results indicate that PKBM Al-Islam Giwangan utilizes information technology for marketing and learning through social media platforms such as Facebook, YouTube, Instagram, and TikTok. Initial marketing strategies involved distributing banners and brochures in the surrounding community, as the institution was originally intended for orphaned children and local residents. After obtaining an operational permit in 2021, digital promotion began. Additionally, social media was used for learning by creating educational content through collaborations between teachers and students, which was then uploaded to Instagram. Keywords: Information Technology, Education Marketing, Learning Media ABSTRAK Perkembangan teknologi digital yang pesat mendorong inovasi dalam dunia pendidikan, termasuk pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran serta sarana informasi dan promosi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Kurikulum PKBM Al-Islam Giwangan. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, lalu dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada berbagai narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKBM Al-Islam Giwangan memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran dan pembelajaran melalui media sosial seperti Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok. Strategi pemasaran awal dilakukan melalui banner dan brosur di lingkungan sekitar, karena PKBM ini awalnya hanya ditujukan bagi anak-anak panti dan masyarakat setempat. Setelah memperoleh izin operasional pada 2021, promosi mulai dilakukan secara digital. Selain itu, pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran dilakukan dengan membuat konten edukatif hasil kolaborasi antara guru dan siswa, yang kemudian diunggah di Instagram. Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pemasaran Pendidikan, Media Pembelajaran