This study aims to analyze the implementation of moral education based on Pancasila values in efforts to prevent bullying in elementary school environments, with a particular focus on SD N 1 Sidokarto. Additionally, the research explores the contribution of teachers in reducing bullying cases through the practice of Pancasila values in daily activities. This study employs a qualitative method with a descriptive approach. The research subjects consist of the fourth-grade homeroom teacher, fourth-grade students, and school staff as additional informants. Data collection techniques include participatory observation, in-depth interviews, and documentation. The data were analyzed using thematic analysis techniques, involving data reduction, categorization, and conclusion drawing. The findings indicate that the values of Belief in One Supreme God, Just and Civilized Humanity, and the Unity of Indonesia have been internalized through regular school programs such as communal Dhuha prayer,scouts, and clean Friday daily literacy routines, and the 3S activities (Smile, Greet, Salute). These programs have contributed to shaping students’ character to be more respectful, disciplined, and responsible. Although challenges remain in strengthening the value of unity outside the classroom and addressing bullying incidents, the active role of teachers in modeling and supervising student behavior is crucial in creating a safe and respectful school environment. This study is expected to offer recommendations for enhancing Pancasila-based moral education as a strategy to prevent bullying in elementary schools. Keywords: Moral Education, Pancasila Values, Bullying, Elementary School, Teacher’s Role Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila dalam upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah dasar, dengan fokus utama di SD N 1 Sidokarto. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi kontribusi guru dalam menekan kasus bullying melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian meliputi wali kelas IV, siswa kelas IV, dan staf sekolah sebagai informan tambahan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik, yang melibatkan proses reduksi data, pengelompokan kategori, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Persatuan Indonesia telah diinternalisasikan melalui program rutin sekolah, seperti Sholat Dhuha berjamaah, pembiasaan literasi, 3S (Senyum, Sapa, Salam), pramuka, dan jumat bersih. Program-program ini berkontribusi dalam membentuk karakter siswa menjadi lebih menghargai sesama, disiplin, dan bertanggung jawab. Meskipun masih terdapat tantangan dalam memperkuat nilai persatuan di luar kelas dan mengatasi kasus bullying, keterlibatan aktif guru dalam memberikan keteladanan dan pengawasan perilaku siswa menjadi kunci terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan saling menghormati. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk memperkuat pendidikan moral Pancasila sebagai upaya mencegah bullying di sekolah dasar. Kata Kunci: Pendidikan Moral, Nilai Pancasila, Bullying, Sekolah Dasar, Peran Guru