Keterampilan berpikir kritis merupakan modal fundamental bagi peserta didik dalam menghadapi tantangan global, perkembangan teknologi, serta dinamika sosial di masa mendatang. Apabila keterampilan ini tidak ditumbuhkan sejak dini, peserta didik berpotensi mengalami kesulitan dalam memilah informasi, mengambil keputusan yang tepat, dan bersikap rasional dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataannya keterampilan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar masih tergolong rendah. Kondisi ini menuntut adanya inovasi dalam pembelajaran yang mampu melibatkan peserta didik secara aktif, kontekstual, serta dekat dengan lingkungan budaya mereka. Model Project Based Learning (PjBL) yang dipadukan dengan kearifan lokal angklung dipandang sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model PjBL bermuatan kearifan lokal angklung terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group design. Sampel penelitian terdiri atas 21 peserta didik kelas V SD Negeri Gandasari I sebagai kelompok eksperimen dan 21 peserta didik kelas V SD Negeri Gandasari II sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes keterampilan berpikir kritis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen meningkat dari 47,86 menjadi 79,71, sedangkan kelompok kontrol meningkat dari 44,14 menjadi 68,19. Uji perbedaan rerata (t-test) menghasilkan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model PjBL bermuatan kearifan lokal angklung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik.