Tongkol jagung adalah salah satu limbah perkebunan jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif dengan kelebihan antara lain biaya proses rendah, kadar abu yang rendah, dan ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan permukaan berpori serta adanya kandungan senyawa karbon yang cukup tinggi, yaitu selulosa (41%) dan hemiselulosa (36%) di dalam tongkol jagung sehingga berpotensi sebagai bahan pembuat karbon aktif. Proses pembuatan karbon aktif terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan bahan, tahap pirolisis, dan tahap aktivasi karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum pembuatan karbon aktif dari tongkol jagung dengan memvariasikan jenis aktivator, konsentrasi aktivator, dan lama waktu pirolisis terhadap kualitas karbon aktif yang diperoleh. Tahap persiapan bahan berupa proses pencucian dan size reduction dari tongkol jagung. Kemudian dilanjutkan proses pirolisis dengan menggunakan furnace selama 2 dan 4 jam pada suhu 550°C. Hasil pirolisis atau karbonisasi tongkol jagung dihaluskan kemudian diayak dengan ukuran 60 mesh. Setelah itu dilanjutkan proses aktivasi menggunakan dua jenis aktivator yaitu NaOH dan Na2CO3 dengan variabel konsentrasi 0,5 N; 1 N; dan 2 N. Analisis karbon aktif yang diperoleh berupa analisis kadar air, kadar abu, dan daya serap iodin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dengan kadar air dan kadar abu yang relatif rendah namun memiliki daya serap yang cukup tinggi dimana masih memenuhi SNI 06-3730-1995 dihasilkan dengan waktu proses pirolisis selama 4 jam dan aktivator NaOH 0,5 N.