Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGGUNAAN KOSAKATA BATAK TOBA DALAM RAGAM GERAK TORTOR HATASOPISIK UNTUK MEMPERKUAT IDENTITAS LOKAL Dwiyanti, Dinda; Ompusunggu, Jennyver Vannesty; Silvia, Mega; Malau, Permata Sari; Dalimunthe, Syairal Fahmy
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 4 (2024): JUNI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas beragam suku dan bangsa (etnik) dengan kebudayaan yang beragam setiap suku di Indonesia memiliki budaya yang menjadi ciri khas masing-masing suku sebagai identitasnya. Identitas lokal merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suku bangsa yang terlihat dari beberapa unsur seperti bahasa, adat istiadat, kebudayaan dan kesenian oleh masyarakat. Setiap unsur identitas lokal saling terhubung satu sama lain memperkuat dan memperjelas identitas suatu suku. Salah satu suku bangsa di Indonesia adalah suku Batak Toba yang mendiami sebagian wilayah Sumatera Utara dan tersebar di berbagai wilayah lain di Indonesia. Suku Batak Toba merupakan suku terbesar ketiga di Indonesia, suku ini dikenal dengan identitasnya yang unik bahasa daerah dengan logat khas, kebudayaan yang khas dengan adat istiadat misti serta kesenian yang unik seperti kesenian tortor Hatasopisik. Identitas lokal suatu suku tidak akan terlepas dari bahasa daerah dimana bahasa daerah merupakan alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat begitu juga dalam kehidupan suku Batak Toba. Kesenian tortor Hatasopisik merupakan tari kreasi yang mentradisi yaitu tari kreasi yang tumbuh bersama dengan budaya tradisional Batak Toba dan menjadi tarian khas atau identitas lokal dari Batak Toba juga tidak terlepas dari penggunaan bahasa daerah Batak Toba, namun seiring berkembangnya zaman penggunaan bahasa daerah dalam bidang kesenian semakin merosot, berbagai jenis karya seni yang berpijak dari budaya tradisional tercipta namun mengesampingkan bahasa daerah Batak Toba dalam pengembangan kesenian, sering kali unsur bahasa daerah dikesampingkan dalam pengembangan karya seni akibat kurangnya studi literatur terhadap bahasa daerah Batak Toba sehingga beberapa bentuk kesenian hanya dipahami dalam bahasa Indonesia salah satunya yaitu penggunaan bahasa daerah Batak Toba dalam tortor Hatasopisik.