Syifa, Syifa Khoirunnisa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN AIR PADA DAERAH IRIGASI LAKBOK UTARA BENDUNG PATARUMAN KOTA BANJAR Syifa, Syifa Khoirunnisa; Permana, Sulwan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 1, Februari 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i1.26033

Abstract

North Lakbok is an irrigation area which is the authority of the Citanduy River Region Center. The water source that flows into this irrigation is taken from Pataruman Dam, which covers 6,219.00 ha of irrigation land. Evaluation of the need and availability of water in the North Lakbok irrigation area is the research objective, aimed at implementing effective patterns in planting. With the aim of determining effective planting patterns. The mainstay discharge with a probability of 80%  from Pataruman Dam is 132,67 /second using the NRECA method, the watershed area is 1308.11 . The Penman-Monteith approach is used to calculate water requirements using climatological data for 10 years at the irrigation area intake gate. In early November, the calculation process began based on the rice-paddy-palawija planting pattern. Using a manual calculation method that refers to the KP-01 Irrigation Planning Standard and is 2.19 lt/sec/ha in the form of maximum water requirements resulting from the Van de Goor and Zijlstra equations. The minimum water requirement is 0.13 lt/sec/ha, while the CROPWAT 8.0 Software method produces a maximum water requirement of 2.91 lt/sec/ha. Likewise, the minimum water requirement is 0.05 lt/sec/ha. Based on the calculation of the K factor and the implementation of the rice-paddy-palawija planting pattern, water availability is quite adequate, especially in September period II. There is also excess water that can be channeled to other tertiary plots or secondary channels for further use. Abstrak Lakbok Utara adalah daerah irigasi yang merupakan kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy, yang mana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Sumber air yang mengalir ke irigasi ini diambil dari Bendung Pataruman, yang mencakup lahan irigasi seluas 6.219,00 ha. Dalam rangka mengelola sumber daya air dalam sektor pertanian, pengembangan sistem irigasi menjadi pilihan yang relevan. Evaluasi terhadap kebutuhan, serta tersedianya air di daerah irigasi Lakbok Utara merupakan maksud dari penelitian, bertujuan dengan menerapkan pola efektif dalam bertanam. Dengan tujuan menentukan pola tanam yang efektif. Debit andalan dengan probabilitas 80%  dari Bendung Pataruman sebesar 132,67 dengan menggunakan metode NRECA, luas DAS sebesar 1308,11 . Pendekatan Penman-Monteith digunakan untuk menghitung kebutuhan air dengan data klimatologi selama 10 tahun di pintu pengambilan daerah irigasi. Pada November awal, dimulai proses perhitungan berdasarkan pola tanam padi-padi-palawija. Menggunakan metode perhitungan manual yang merujuk pada Standar Perencanaan Irigasi KP-01 dan sebesar 2,19 lt/dt/ha berupa kebutuhan air maksimum yang dihasilkan dari persamaan Van de Goor dan Zijlstra. Kebutuhan air minimum adalah 0,13 lt/dt/ha, sementara metode Software CROPWAT 8.0 menghasilkan kebutuhan air maksimum sebesar 2,91 lt/dt/ha. Demikian pula, kebutuhan air minimum adalah 0,05 lt/dt/ha. Berdasarkan perhitungan faktor K dan penerapan pola tanam padi-padi-palawija, ketersediaan air cukup memadai, terutama pada bulan September periode II. Terdapat juga kelebihan air yang dapat dialirkan ke petak tersier lainnya atau saluran sekunder untuk pemanfaatan lebih lanjut.