<![CDATA[Di antara tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, masakan Indonesia memiliki cita rasa yang kuat. Kebagaman budaya dan tradisi Nusantara, yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau yang dihuni, diwakili oleh kekayaan masakannya, dan memainkan peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara keseluruhan. Jika kita berbicara tentang makanan yang berasal dari bagian timur Indonesia, yang sebagian besar terbuat dari tepung sagu, Papua, pulau dengan luas hampir 810 ribu km persegi, memiliki banyak makanan khas yang terbuat dari sagu. Makanan-makanan khas Papua mungkin terasa kurang unggul soal rasa bagi mereka yang tidak biasa dengan sagu karena rasanya mungkin tidak sesuai dengan lidah mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan bahan pangan berbasis sagu yang sudah diproduksi menjadi beras sagu (beras analog) guna diversifikasi pangan. Inovasi metode pengolahan dan bumbu-bumbu menggunakan formula yang sama dengan menu-menu masakan yang ada di Indonesia, substitusi hanya pada bahan utama yaitu beras sagu. Hasil dari inovasi ini peneliti membuat analisa rencana usaha dengan menggunakan konsep restoran berjalan dengan menggunakan food truck. Penelitian yang digunakan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan dilakukannya eksperimen ini untuk mengangkat perpaduan rasa antara beras sagu dan bumbu-bumbu original yang dipakai. Penelitian dapat diukur dengan angka tetapi berupa penialaian, saran, informasi yang jelas dari narasumber yang terdiri dari juru masak ahli dan senior-senior dalam pembuatan konsep]]>
