<![CDATA[Keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia masih menjadi isu utama yang memengaruhi efisiensi biaya, mutu, dan keberlanjutan proyek. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum optimalnya peran Konsultan Manajemen Konstruksi, khususnya Lead Project Manager (LPM), dalam mengelola proyek yang memiliki tingkat risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi LPM berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) serta menganalisis pengaruhnya terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang disebarkan kepada para profesional konstruksi pada proyek berskala besar dan berisiko tinggi. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda untuk menguji pengaruh dari empat dimensi kompetensi LPM: teknis, manajerial, manajemen risiko, dan pengendalian waktu terhadap kinerja waktu proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi kompetensi LPM secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja waktu pelaksanaan proyek, dengan kompetensi manajemen risiko sebagai faktor dominan. Penelitian ini merekomendasikan penerapan SKKNI secara lebih menyeluruh dalam proses seleksi dan evaluasi kinerja LPM untuk proyek-proyek konstruksi berisiko tinggi. Dengan demikian, peningkatan kompetensi berbasis standar nasional dapat menjadi strategi mitigasi terhadap risiko keterlambatan proyek konstruksi di Indonesia]]>
