Pasca bencana gempa bumi PASIGALA(Palu, Sigi dan Donggala) yang menimpa Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018, mengakibatkan dampak tidak langsung berupa peningkatan jumlah pasangan menikah dini. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Tahun 2022, angka perkawinan anak atau pernikahan dini di Sulteng mencapai 12,65 persen, dan menduduki peringkat kelima secara nasional, Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palu melaporkan sebanyak 590 pasangan nikah dini yang tersebar di hampir seluruh Kelurahan di Kota Palu dalam 3 tahun terakhir. Faktanya yang terjadi akibat dari pernikahan dini yaitu pada usia anak emosi belum matang dan stabil, berpotensi terjadi Kekerasan pada anak Risiko yang terjadi pada anak diantaranya 40% terjadinya kekerasan terhadap anak dan pemberian pola asuh yang tidak tepat. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi parenting terhadap pasangan nikah dini khususnya di wilayah kerja Puskesmas Nosarara Kota Palu agar pasangan nikah dini dapat menguatkan kembali bonding dengan pasangan dan memahami pentingnya ilmu parenting dalam mencegah terjadinya kasus kekerasan rumah tangga yang sering berdampak pada kekerasan pada anak. Adapun tahapan pelaksanaan yakni memaparkan hasil riset terkait parenting pada pasangan nikah dini di Kota Palu selanjutnya melaksanakan edukasi terkait pentingnya parenting terhadap pencegahan masalah kekerasan pada anak serta dampak kesehatan reproduksi di masa depan jika tidak segera ditanggulangi. Hasil edukasi yang diukur menggunakan pre test dan post tes menunjukkan adanya peningkatan parenting/pola asuh pasangan nikah dini. Hasil kegiatan ini di harapkan tindak lanjut oleh petugas kegiatan dan kader posyandu di wilayah tersebut.