Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk individu yang memiliki kedalaman spiritual dan kematangan moral. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi implementasi pendekatan diferensiasi dalam pembelajaran PAI di kelas XI SMA 6 Surakarta. Jenis Penelitian yang digunakan peneliti yaitu jenis penelitian lapangan dengan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan fenomenologi, untuk menganalisis strategi diferensiasi yang efektif dalam memenuhi keragaman kebutuhan, minat, dan gaya belajar peserta didik. Metode penelitian menggunakan teknik triangulasi data melalui observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen. Subjek penelitian meliputi dua guru PAI, enam puluh siswa kelas XI, dan seorang kepala sekolah. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan diferensiasi di SMA 6 Surakarta mencakup tiga dimensi utama: diferensiasi konten, proses, dan produk. Strategi ini memungkinkan guru merancang pengalaman belajar yang disesuaikan dengan karakteristik individual siswa. Peran guru sebagai fasilitator yang adaptif dan responsif menjadi kunci keberhasilan pendekatan ini. Evaluasi menunjukkan peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa secara signifikan. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa pendekatan diferensiasi bukan sekadar metode mengajar, melainkan filosofi pendidikan yang menempatkan keunikan setiap peserta didik sebagai pusat proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan model pembelajaran yang inklusif, responsif, dan memberdayakan dalam konteks Pendidikan Agama Islam.