Bahu jalan berfungsi menambah kapasitas jalan dan sebagai jalur darurat. Jenisnya mencakup bahu perkerasan kaku, lentur, dan tanah, masing-masing dengan karakteristik berbeda. Pada jalan komposit, perbedaan material antara bahu dan badan jalan sering menimbulkan retak di sambungan memanjang akibat beban lalu lintas dan perubahan suhu. Pembangunan jalan komposit di sambungan memanjang kerap terjadi dan memengaruhi umur layanan jalan. Perbedaan sifat mekanik antara perkerasan kaku dan lentur menyebabkan respons berbeda terhadap beban: perkerasan kaku lebih tahan, sedangkan lentur rentan terhadap deformasi. Untuk mengatasi ketusakan ini, diperlukan desain sambungan dan metode konstruksi yang tepat, salah satunya dengan menambahkan semua takikan dan joint sealant guna memperkuat ikatan dan distribusi tegangan. Uji kuat geser menggunakan alat modifikasi marshall menunjukkan semua skenario memenuhi syarat minimum tahanan geser (32,56 - 10-2 Kg/cm2), dengan hasil terbaik pada sambungan bertakikan (SMPKDT) yaitu 729,84 - 10-2 Kg/cm2.