Agama Katolik dan Protestan memiliki sejarah panjang yang berdampingan di Sumatra, Indonesia. Sejarah agama Katolik di Sumatra dimulai dengan kedatangan para misionaris Portugis pada abad ke-16. Mereka berperan dalam memperkenalkan agama Katolik kepada masyarakat setempat dan mendirikan gereja-gereja Katolik. Perkembangan agama Katolik di Sumatra cenderung terbatas dan dihadapi dengan tantangan seperti pengaruh agama Islam yang dominan. Sementara itu, agama Protestan mulai masuk ke Sumatra pada abad ke-19 melalui misi yang diprakarsai oleh para misionaris Belanda. Agama Protestan, terutama Gereja Protestan di Indonesia (GPI), tumbuh dengan cepat di Sumatra dan mendirikan gereja-gereja, sekolah-sekolah, dan fasilitas pendidikan lainnya. Agama Protestan mengalami perkembangan yang lebih signifikan dibandingkan agama Katolik di wilayah ini. Selama sejarahnya, agama Katolik dan Protestan di Sumatra telah menjadi bagian penting dari keragaman keagamaan di daerah ini. Meskipun agama Islam masih mendominasi, agama Katolik dan Protestan terus tumbuh dan mengembangkan pengaruh mereka di masyarakat Sumatra. Hubungan antaragama di Sumatra telah berkembang dengan baik, dan keduanya berkontribusi pada kerukunan antarumat beragama di wilayah ini. Kesimpulannya, sejarah agama Katolik dan Protestan di Sumatra mencerminkan perjalanan panjang dari kedatangan misionaris hingga perkembangan agama-agama ini di wilayah yang kaya akan keberagaman agama. Meskipun agama Katolik dan Protestan di Sumatra memiliki sejarah yang berbeda, keduanya telah berperan dalam membentuk keragaman agama dan budaya di Sumatera