<![CDATA[Tujuan penulisan karya ini yaitu menganalisis teknik role play meningkatkan kompetensi berbicara siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang fenomena sosial di kalangan siswa kelas sebelas. Dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan pemeriksaan dokumen, peneliti mengumpulkan data dari 26 siswa di MA Plus Al-Mashduqiah, Kraksaan, Probolinggo. Analisis data menggunakan tiga metode: telaah dokumen, wawancara, dan observasi, mengikuti tiga tahap proses reduksi data, penyajian data, serta penyusunan kesimpulan dan verifikasi yang dilakukan Sugiyono, yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman, bukan menentukan kebenaran mutlak. Hasil karya ini yaitu penggunaan teknik permainan peran dalam pembelajaran berbicara di Al-Mashduqiah mencerminkan kesesuaian dengan teori pembelajaran berbicara yang menekankan pentingnya praktik intensif dan penggunaan metode interaktif. Dengan membagi kelas menjadi kelompok berdasarkan kemampuan dan memberikan skenario kepada siswa, guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pemahaman cerita dan latihan berbicara dalam bahasa Inggris. Integrasi praktik berbicara dalam permainan peran dengan penekanan pada pemahaman cerita memperkuat efektivitas teknik tersebut dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara menyeluruh. Namun, tantangan seperti keterbatasan ruang dan ketidaknyamanan siswa dalam mengambil peran perlu diatasi untuk implementasi yang optimal. Keseluruhan, praktik ini sejalan dengan prinsip-prinsip teori dan memberikan contoh konkret tentang bagaimana teori dapat diimplementasikan secara efektif dalam pembelajaran bahasa Inggris.]]>
