Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DISABILITAS BAGI PEMUSTAKA BERKEBUTUHAN KHUSUS MENGGUNAKAN MODEL ANALISIS SOAR DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT. Salma, As Syifa; Nelisa, Malta
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.28817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan layanan informasi disabilitas bagi pemustaka berkebutuhan khusus menggunakan model analisis SOAR di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dalam tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, yaitu (S) strengths/kekuatan yang telah diterapkan pada layanan informasi disabilitas di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat yang mencakup aksesibilitas seperti fasilitas untuk pemustaka berkebutuhan khusus masih belum lengkap, hanya tersedia ramp, ruang baca khusus, buku braille, dan toilet khusus disabilitas. Koleksi bahan pustaka khusus juga terbatas, hanya tersedia 660 buku braille, sehingga banyak pemustaka tidak menemukan buku yang diinginkan. Akibatnya, layanan informasi disabilitas minim pengunjung. Kedua, yaitu (O) opportunities. Layanan informasi disabilitas di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat melakukan beberapa peluang untuk berkembang dan meningkatkan layanannya seperti melakukan kerja sama dengan Dinas Sosial, menyelenggarakan acara dan aktivitas yang secara eksplisit dirancang untuk inklusi dengan mengundang organisasi disabilitas berkunjung. Ketiga, yaitu (A) aspirations. Ada beberapa aspirasi yang diusung oleh pemustaka dan pustakawan untuk mencapai inklusivitas yang lebih besar dan kualitas layanan yang lebih baik yaitu dengan meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas layanan perpustakaan. Ini mencakup penambahan koleksi buku braille dan buku audio, peta braille, petunjuk arah audio, guiding block dan ramp di pintu masuk depan untuk memudahkan akses fisik. Selain itu, penting bagi petugas perpustakaan untuk memahami teknologi asistif dan cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas melalui pelatihan yang memadai. Keempat, yaitu (R) result. Hasil dari penerapan layanan informasi disabilitas di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat sangat positif dan bermanfaat bagi para pemustaka disabilitas. Layanan ini memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan informasi dengan menyediakan aksesibilitas yang diperlukan secara umum, meskipun belum sepenuhnya terpenuhi.