<![CDATA[Layanan seperti SPayLater memberikan kemudahan bertransaksi tanpa perlu kartu kredit atau akses ke perbankan konvensional, yang menarik bagi mahasiswa. Namun, kemudahan ini juga membawa risiko, seperti potensi perilaku konsumtif dan peningkatan beban utang jika tidak dikelola dengan bijak. Mengingat rendahnya literasi keuangan di kalangan mahasiswa, penting untuk mengeksplorasi dampak dari penggunaan layanan kredit digital agar para mahasiswa dapat menghindari masalah finansial di masa depan? Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh penggunaan layanan kredit online SPayLater terhadap minat belanja online mahasiswa di Universitas Medan Area. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pupulasi 88 surver terhadap 50 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling pada mahasiswa Universitas Medan Area khususnya Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis angkatan 2022. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa faktor utama yang mendorong minat penggunaan SPayLater di kalangan mahasiswa adalah fleksibilitas pembayaran cicilan, dengan persentase sebesar 34% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa terbantu dengan kemudahan pembayaran bertahap. Selain itu, sekitar 71,4% responden mengaku bahwa penggunaan SPayLater meningkatkan ketertarikan mereka untuk berbelanja online. Namun, kemudahan ini juga membawa risiko berupa potensi perilaku konsumtif dan peningkatan beban utang jika tidak dikelola dengan baik.]]>
