This Author published in this journals
All Journal IPSSJ
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK VOA (VISA on Arrival) TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN TAMU KAWASAN PARIWISATA LAGOI PULAU BINTAN Manahan F.H Purba; Budi Setiawan
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 04 September (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Bintan merupakan salah satu destinasi pariwisata unggulan di Provinsi Kepulauan Riau yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia. Fenomena menarik terjadi ketika sebagian besar wisatawan hanya melakukan kunjungan singkat selama 1–2 malam, namun tetap diwajibkan membayar Visa on Arrival (VOA) sebesar USD 35. Kondisi ini menimbulkan keluhan karena biaya tambahan dianggap tidak sepadan dengan lama tinggal, sehingga dapat mengurangi daya tarik Kawasan Pariwisata Lagoi dibandingkan destinasi regional lain yang menerapkan kebijakan bebas visa. Penelitian ini bertujuan menganalisis profil wisatawan singkat di Bintan, menilai pengaruh kebijakan VOA terhadap keputusan berkunjung dan kepuasan wisatawan, serta mengidentifikasi dampaknya terhadap pelaku usaha pariwisata lokal. Metode penelitian menggunakan pendekatan campuran (mixed method) dengan menggabungkan analisis data sekunder dari instansi terkait serta data primer melalui wawancara singkat dengan wisatawan dan pelaku usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya VOA menjadi beban tambahan signifikan bagi wisatawan singkat, sehingga menurunkan minat kunjungan ulang dan membuat Bintan kurang kompetitif dibandingkan destinasi sejenis di kawasan Asia Tenggara. Dampak bagi pelaku usaha terlihat pada penurunan okupansi hotel, restoran, serta transportasi lokal yang bergantung pada kunjungan wisatawan jangka pendek. Temuan ini menegaskan perlunya kebijakan alternatif, seperti pembebasan visa untuk kunjungan singkat ≤3 hari atau penerapan short-stay pass dengan biaya lebih rendah, agar Bintan tetap mampu bersaing sebagai destinasi pariwisata internasional yang berkelanjutan.