Syahrir, Faisal
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering

Analisis Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode Novel Ergonomic Postural Assessment (NERPA) (Studi Kasus: Pabrik Tahu Kediri Samarinda) Syahrir, Faisal; Pawitra, Theresia Amelia; Gunawan, Suwardi
Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Vol 6 (2024): DOWNSTREAMING RESEARCH AND ENTREPRENEURSHIP IN THE DIGITAL ERA: CHALLENGING AND OPPORT
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/MBCIE.2024.021

Abstract

Proses produksi tahu yang dilakukan oleh Pabrik Tahu Kediri Samarinda, dilakukan secara manual oleh pekerja serta dibantu oleh mesin penggilingan dan penyaringan. Pabrik Tahu Kediri termasuk kedalam industri padat karya yang membuat banyak postur kerja tidak netral seperti membungkuk saat proses perendaman, penyaringan, penggumpalan, dan pemotongan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keluhan MSD dengan menggunakan kuisioner GOTRAK dan menganalisis postur kerja dengan menggunakan metode NERPA. Berdasarkan kuisioner GOTRAK, diketahui tahap perendaman dan penggilingan memiliki tingkat risiko keluhan MSD pada punggung atas dan punggung bawah. Tahap pemasakan dan penyaringan tingkat risiko sedang pada siku, punggung atas, punggung bawah, dan lengan. Tahap penggumpalan dan pencetakan tingkat risiko tinggi pada punggung bawah serta tingkat risiko sedang pada punggung atas dan pinggul. Tahap pemotongan memiliki tingkat risiko tinggi pada punggung bawah dan tingkat risiko sedang pada bahu dan pinggul. Berdasarkan kuisioner GOTRAK, pekerja 1 memiliki tingkat risiko tinggi MSD pada punggung atas dan punggung bawah. Pekerja 2 tidak memiliki tingkat risiko tinggi MSD, sedangkan pekerja 3 dan 4  memiliki tingkat risiko tinggi MSD pada punggung bawah. Berdasarkan hasil GOTRAK yaitu > 30 % dari seluruh  jumlah pekerja tergolong pada tingkat risiko tinggi maka dari itu, dilanjutkan analisis postur kerja menggunakan metode NERPA. Berdasarkan metode NERPA, Tahap perendaman, pemasakan, penyaringan, dan penggumpalan mendapatkan action level 4 dengan final score 7. Tahap pemotongan mendapatkan action level 3 dengan final score 6. Action level 2 dengan final score 4 dari tahap penggilingan dan pencetakan. Diberikan usulan perbaikan pada tahap produksi yang mendapat final score diatas 5. Pada perendaman diberikan usulan perbaikan pada meja perendaman. Tahap pemasakan menerapkan usulan postur kerja netral, tahap penyaringan penambahan tangga pijakan dan tahap penggumpalan penambahan alat pengaduk. Tahap pemotongan menambahkan ketinggian meja.