Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Repurpose) pada Green Manufacturing bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas serta menciptakan keberlanjutan yang ramah terhadap lingkungan. Pada proses pembelajaran praktik pengelasan di Workshop Teknik Pengelasan SMKN 68 Jakarta, ditemukan metode pembelajaran saat ini menyebabkan pemborosan material, konsumsi energi listrik yang tinggi, serta polusi yang signifikan. Pemborosan paling besar terjadi pada proses pembelajaran praktik kelas sepuluh dan sebelas di pekerjaan pengenalan pengelasan. Setiap tahunnya workshop pengelasan memerlukan penggunaan bahan praktik mencapai 7320 kg baja dan konsumsi listrik yang mencapai 25.380,9 kWh per bulan. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan penggunaan simulator las dengan teknologi Augmented Reality (AR) untuk penerapan 5R dengan konsep Green and Smart Learning. Data diperoleh dengan wawancara, observasi langsung serta dokumentasi kondisi saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan simulator las berbasis Augmented Reality (AR) dapat menggantikan mesin las konvensional untuk tahap pengenalan pengelasan. Penerapan simulator ini ditargetkan dapat mengurangi penggunaan material praktik dari 7320 kg menjadi 4170 kg per tahun, menurunkan konsumsi listrik dari 25.380,9 kWh menjadi 16.256,7 kWh per bulan, serta mengurangi polusi asap. Penerapan Green & Smart Learning dengan penggantian mesin las konvensional dengan simulator las berbasis AR dapat mendukung konsep pembelajaran yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.