UMKM yang menjadi contoh permasalahan merupakan usaha home-industry yang memproduksi bermacam- macam model hijab sejak tahun 2015. Hingga kini UMKM memiliki 145.000 pengikut pada toko online Shopee, serta reseller dan juga agen di seluruh Indonesia. Meskipun begitu, UMKM masih mendapatkan banyak keluhan dari pelanggan yang diakibatkan oleh prosedur yang baku dan kesalahan pengambilan produk yang kerap terjadi. Berdasarkan akumulasi data 2016 hingga 2022, kesalahan pengambilan produk yang kerap terjadi diantaranya dalam pengambilan warna, jumlah, dan tipe produk. Penyelesaian masalah dilakukan dengan mengusulkan SOP order fulfilling yang disertai penambahan aktivitas checking produk. Uji coba proses dilakukan menggunakan simulasi monte carlo eksisting, UMKM kerap menerima keluhan pelanggan atas pelayanan pemenuhan pesanan pada online store Shopee. Berikut merupakan grafik rekapitulasi keluhan pelanggan atas pelayanan pemenuhan pesanan yang diambil dari 21 produk paling dominan pada toko online UMKM mulai tahun 2016 hingga 2022. Persentase Kesalahan pada 21 Produk Dominan di Shopee resmi UMKM 100% 90% 80% dengan asumsi penambahan proses checking mampu menurunkan kesalahan pengambilan produk sebesar 80%. Perbandingan dilakukan antara hasil simulasi proses order fulfilling sebelum dan setelah ditambahkan proses checking. Hasil dari simulasi membuktikan bahwa proses checking mampu menurunkan angka kesalahan sebesar 69% dan meningkatkan efektifitas proses order fulfilling menjadi 98%.Kata kunci— UMKM, Efektifitas, Order Fulfilling, Simulasi, Monte Carlo.