Karyawan produksi di CV yang bergerak di bidang karoseri bis, di tuntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi job desk mereka, dalam pemberian jasa yang dilakukan, karyawan produksi pasti memiliki target yang di berikan oleh atasan, mengakibatkan kelelahan secara fisik maupun emosional yang di sebut dengan burnout, problematika karyawan produksi di CV yang bergerak di bidang karoseri bis membuat ketidaktercapainnya semangat kerja yang di sebut dengan work engagement, dan berakibat pada kelelahan fisik atau emosional yang di sebut dengan burnout dan dapat berimbas pada kualitas pemberian jasa karyawan produksi, untuk menurangi burnout yang muncul, maka di perlukan semangat kerja, dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan, dan kosentrasi terhadap pekerjaan yang di sebut dengan work engagement. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan hubungan antara work engagement dengan burnout pada karyawan produksi di CV yang beregerak di bidang karoseri bis. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian ini adalah karyawan produksi yang berjumlah 110 orang menggunakan teknik simple random sampling. Pengukuran menggunakan Utrecht Work Engagement Scale ( = 0,798) dan The Maslach-Trisni Burnout Inventory ( = 0,837). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan antara work engagement dengan burnout pada karyawan produksi di CV yang bergerak di bidang karoseri bis. Hal ini mengindikasikan bahwa work engagement menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan burnout pada karyawan produksi di CV yang bergerak di bidang karoseri bis. Implementasi penelitian, di harapkan agar katyawan produksi di CV yang bergerak di bi bidang karoseri bis, agar tetap meningkatkan work engagement yang di milikinya untuk tetap semangat dalam melakukan pekerjaan, sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan burnout pada karyawan produksi yang muncul rendah.