Bahasa Jawa memiliki banyak dialek yang berkembang sesuai dengan orang-orang yang berbicaranya, seperti dialek Solo dan Malang. Meskipun kedua dialek berasal dari keluarga Bahasa Jawa yang sama, namun para mahasiswa menggunakan makian dengan cara yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makian dalam dialek Solo dan Malang Bahasa Jawa dalam konteks tutur peristiwa mahasiswa. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara informal dengan mahasiswa aktif yang sedang menjalankan studi di kampus daerah Solo dan Malang. Bentuk dan fungsi makian dalam kedua dialek tersebut dijelaskan melalui pendekatan kualitatif. Menurut hasil penelitian, makian dalam dialek Solo cenderung lebih simbolis dan tidak langsung kasar, sedangkan makian dalam dialek Malang lebih sederhana dan jelas. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi signifikan untuk penelitian linguistik, khususnya dalam bidang analisis kontrastif, dan memperkaya pemahaman kita tentang peristiwa penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi generasi muda terutama dalam lingkup mahasiswa. Hal Ini karena analisis kontrastif membantu mengidentifikasi perbedaan leksikal dan struktural antara kedua dialek.