Kirani, Maya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Bentuk dan Makna Tradisi Matak Ayek Kupek pada Masyarakat Suku Lintang Desa Tanjung Agung Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang Kirani, Maya; Anda, Vebbi; Khermarinah, Khermarinah
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v6i1.1260

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan pemaknaan tradisi Matak Ayek Kupek pada masyarakat Suku Lintang Desa Tanjung Agung Kabupaten Empat Lawang. Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Kehidupan manusia inilah yang pada akhirnya terbentuk menjadi suatu masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama yang saling membutuhkan satu sama lain dan bisa menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian, tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat, karena masyarakat sebagai tempat dan pendukungnya. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahuin bentuk, dan makna, tradisi Matak Ayek Kupek pada masyarakat suku lintang Desa Tanjung Agung Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. subjek penelitian ini adalah ketua agama, kepala adat, dan masyarakat Desa Tanjung Agung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tradisi matak ayek kupek merupakan tradisi peninggalan nenek moyang masyarakat Desa Tanjung Agung. Prosesi tradisi tedak siten dilakukan dipagi hari, adapun simbol-simbol dalam tradisi matak ayek kupek yaitu mandi air yang ada tujug warna bunga, makan bubur gemok manis, menyiram tapai ketan hitam, memasukan kulit telur puyuh, akar bungo rayo dan akar tali jambar, dan di mandikan. Tradisi matak ayek kupek memiliki makna pembentukan karakter anak dan nilai positif untuk kebaikan anak dari orang tua dalam meraih cita-cita, memiliki jiwa sosial dan mengajarkan anak tentang rasa syukur kepada Allah SWT.