Hasil dari pohon lontar di Desa Borongtala biasanya berupa minuman dan makanan kerajinan dari daun lontar. Akan tetapi, potensi dari pertanian pohon lontara ini belum memberikan sumbangsih terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, dikarenakan pengembangan dan pemberdayaan dalam sektor hasil pertanian pohon lontara masih dikembangkan secara tradisional dan manual. Tujuan dari program ini adalah sebagai desa pertanian unggul yang dapat memberdayakan, mengembangkan, dan mengoptimalkan, serta mampu menciptakan lapangan kerja dengan memaksimalkan olahan hasil pohon lontara dan terbentuknya wisata kebun lontara, sehingga terciptanya masyarakat Desa Borongtala yang aktif, kreatif, inovatif, produktif, mandiri, dan sejahtera. Metode pelaksanaan program ini secara luring dengan pengontrolan selama kegiatan berlangsung dengan metode kerja kolaborasi antara Masyarakat, petani, mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI), pihak kampus, dosen pendamping dan pemerintah setempat serta mitra yang yang berkaitan dengan kegiatan. Dalam pelaksanaanya, kami banyak memberikan pelatihan-pelatihan secara langsung ke masyarakat sasaran, seperti petani pohon lontara. Pelatihan yang kami adakan seperti pelatihan pembuatan Nata De Tala yaitu produk terbaru yang dihasilkan dari sari pohon lontara, kami melakukan kerjasama dengan Balai latihan Kerja (BLK) Jeneponto dalam pembuatan produk ini. Pelatihan selanjutnya adalah pengemasan gula merah, buah lontara, dan sari pohon lontara. Pelatihan pengemasan ini dilakukan yaitu untuk meng-upgrade pengemasan demi meningkatkan nilai jual produk dan kebersihan kemasan, sehingga konsumen tertarik pada produk ini. Di samping itu, kami juga melakukan pemetaan lokasi kebun wisata dan workshop pengurusan BPOM, P-IRT, dan Halal MUI. Sasarannya agar supaya masyarakat paham tentang pengurusan-pengurusan tersebut, sehingga dapat terbentuk usaha-usaha berbasis produk hasil olahan pohon lontar.