Siswa SMPN 2 Mejayan memiliki masalah tidak bisa menerapkan pola unggah ungguh dalam berkomunikasi dengan lawan bicara mereka. Peneliti berasumsi bahwa siswa tidak atau belum memahami pola unggah ungguh dalam bahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan unggah ungguh basa dalam pelajaran bahasa jawa. Strategi pembelajaran Pemberian Peran merupakan salah satu metode pembelajaran yang mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar unggah ungguh basa. Secara sederhana penerapan strategi Pemberian Peran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa membuat skenario percakapan dalam bahasa Jawa ngoko secara berkelompok. Kemudian setiap kelompok mengubah percakapan tersebut menjadi bahasa Jawa krama. Kedua percakapan, bahasa Jawa ngoko dan krama, dipresentasikan oleh setiap kelompok di depan kelas. Guru menjelaskan mengevaluasi hasil kerja siswa dengan memperluas cakupan pelajaran sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini dilihat dari 75% siswa lolos KKM (dengan nilai 75). Hasil penelitian yang didapat dari data post-test memperlihatkan bahwa pada prasiklus terdapat 55% (19 orang) siswa tuntas KKM. Lalu, pada siklus 1 terdapat 76% (26 orang) siswa tuntas KKM. Kemudian, pada siklus 2 terdapat 82% (28 orang) siswa tuntas KKM. Data tersebut memperlihatkan terjadi peningkatan dari prasiklus sampai siklus 2. Dan keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator keberhasilan didapat saat siklus 2, yaitu 82% siswa tuntas KKM atau lebih dari 75% siswa tuntas KKM.