Kualitas pelayanan dalam industri kuliner sangat bergantung pada kelancaran proses produksi, yang salah satunya ditentukan oleh ketersediaan bahan baku. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner menghadapi tantangan dalam memastikan stok selalu tersedia untuk memenuhi permintaan pelanggan secara cepat dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring ketersediaan bahan baku guna mendukung peningkatan kualitas pelayanan UMKM kuliner. Keterlambatan dalam pengelolaan stok dapat berdampak pada ketidaktepatan penyajian dan keterbatasan variasi menu. Untuk mengatasi tantangan ini, sistem dikembangkan menggunakan model Rapid Application Development (RAD). Metode RAD dipilih karena memungkinkan perancangan sistem secara cepat, iteratif, dan melibatkan pengguna dalam prosesnya. Dataset yang digunakan berupa data dummy yang merepresentasikan kondisi operasional UMKM kuliner, khususnya stok bahan baku dan variasi menu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem monitoring mampu mengoptimalkan pengelolaan stok bahan baku dan meningkatkan pelayanan melalui rekomendasi menu berbasis ketersediaan bahan. Pengujian sistem memperlihatkan bahwa fitur monitoring dan rekomendasi menu dapat meningkatkan efisiensi operasional, mendukung pengambilan keputusan yang cepat, serta meminimalkan risiko kehabisan stok dan pemborosan. Secara keseluruhan, sistem ini memungkinkan staf gudang memantau stok secara real-time, pelanggan memperoleh layanan lebih responsif, dan pengelola bisnis menyesuaikan menu secara fleksibel tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dengan demikian, sistem ini memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan efisiensi pelayanan sekaligus mengoptimalkan manajemen bahan baku pada UMKM kuliner.