Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pemasaran dan Pengemasan Produk Jamu Tradisional Untuk Warga Binaan Rutan Kelas I Cilodong-Depok Effendi, Marwan; Ferro Cyanida, Irene; Primafira Bumandava Eka, Andi
Jurnal Manajemen Riset Bisnis Indonesia Vol. 10 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : STIE Manajemen Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pemasyarakatan merupakan suatu rangkaian kesatuan penegakan hukum pidana. Warga Binaan bukan saja objek melainkan juga subyek yang tidak berbeda dari manusia lainnya yang sewaktuwaktu dapat melakukan kesalahan atau kekhilafan yang dapat dikenakan sanksi pidana. Sistem pemasyarakatan Indonesia lebih ditekankan pada aspek pembinaan narapidana. Warga Binaan berhak memperoleh informasi dan memperoleh pendidikan dan pelatihan yang layak yang bisa dijadikan sebagai modal kelak bila kembali ke masyakarat . Kegiatan Pemberdayaan Kepada Masyarakat dilakukan dalam bentuk Pelatihan Pengemasan dan Strategi Pemasaran Produk Jamu Tradisional , dilaksanakan di Rumah Tahanan Kelas I Cilodong – Depok. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk memberikan edukasi bagaimana pengemasan yang sehat dan menarik serta strategi pemasaran produk jamu. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah dengan metoda wawancara, tatap muka, penyuluhan dan praktek secara langsung. Kegiatan dilakukan bertahap yaitu: Pertama, diadakan penyuluhan mengenai teknologi pengemasan produk pangan, dan penyuluhan Kewirausahaan, managemen usaha dan pemasaran. Kedua, dilakukan pelatihan/ praktek langsung mengemas hasil olahan pangan khususnya Jamu. Hasil dari kegiatan ini adalah 1) Peserta pelatihan telah mengikuti pelatihan dengan semangat dan disiplin terlihat dari daftar kehadirannya dan antusiasme dalam bertanya. 2) Pelatihan untuk pengemasan dan pemasaran produk jamu dapat dilaksanakan dengan baik. Kata Kunci : Wirausaha, Jamu, Pengemasan dan Pemasaran, Warga Binaan Abstract The correctional system is a series of criminal law enforcement units. Fostered Citizens are not only objects but also subjects who are no different from other human beings who at any time can make mistakes or oversights that can be subject to criminal sanctions. Indonesia's correctional system emphasizes more on the aspect of inmate development. Assisted Citizens have the right to obtain information and obtain proper education and training that can be used as capital in the future if they return to the community. Community Empowerment activities are carried out in the form of Packaging Training and Marketing Strategies for Traditional Herbal Medicine Products, carried out at the Class I Detention Center Cilodong – Depok. The goal to be achieved is to provide education on how to package healthy and attractive and marketing strategies for herbal medicine products. The method carried out in the implementation of this training is by interviewing methods, face-to-face, counseling and direct practice. Activities are carried out in stages, namely: First, counseling is held on food product packaging technology, and Entrepreneurship counseling, business management and marketing. Second training / direct practice is carried out on packaging processed food products, especially herbal medicine. The results of this activity are 1) The trainees have attended the training with enthusiasm and discipline as can be seen from their attendance list and antuasm in asking questions. 2) Training for packaging and marketing of herbal medicine products can be carried out properly. Keywords: Entrepreneurship, Herbal Medicine, Packaging and Marketing, Assisted Citizens
Analisis Kualitas Daya Tarik Destinasi Pariwisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar Kab. Bogor Ferro Cyanida, Irene
Jurnal Manajemen Riset Bisnis Indonesia Vol. 12 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : STIE Manajemen Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia yaitu Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP) yang berada di Kabupaten Bogor. TWAGP memiliki potensi wisata alam yang hingga saat ini menjadi daerah tujuan wisata. TWAGP memiliki daya tarik seperti layanan menikmati keindahan hutan pinus dan relaksasi berendam di pemandian air panas alam. Pengunjung TWAGP meningkat dari tahun ke tahunnya. Tahun 2019 jumlah pengunjung TWAGP sebanyak 56.758 orang dan tahun 2018 meningkat menjadi 57.142 orang. Tujuan penelitian ini, yaitu : 1) Untuk mengetahui karakteristik wisatawan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, dan 2) Untuk mengetahui kualitas daya tarik destinasi pariwisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar . Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang yang mengunjungi TWAGP. Metode analisis dilakukan dengan analisis deskriptif diukur menggunakan skala interval dari 1 sampai 4, yang selanjutnya dihitung rata-ratanya dan disajikan dalam tabel. Hasil penelitian diperoleh karakteristik wisatawan TWAGP Kabupaten Bogor yaitu : paling banyak laki-laki 53 persen , paling banyak (72 persen) berusia kurang dari 35 tahun, paling banyak (46 persen) adalah pelajar/mahasiswa,. Kualitas daya tarik destinasi pariwisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar Kabupaten Bogor dengan skala penilaian 1 sampai 4, diperoleh nilai rata-rata = 3.31 (katagori baik). Kata kunci : Destinasi Pariwisata; Taman Wisata Alam Gunung Pancar Abstract One of the natural conservation areas in Indonesia is the Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP) in Bogor Regency. TWAGP has natural tourism potential which is currently a tourist destination. TWAGP has attractions such as services to enjoy the beauty of pine forests and the relaxation of soaking in natural hot springs. TWAGP visitors increase from year to year. In 2019 the number of TWAGP visitors was 56,758 people and in 2018 it increased to 57,142 people. The objectives of this research are: 1) To determine the characteristics of tourists at the Mount Pancar Nature Tourism Park, and 2) To determine the quality of the attraction of the Mount Pancar Nature Tourism Park tourist destination. The research was carried out by distributing questionnaires to 100 people who visited TWAGP. The analysis method is carried out using descriptive analysis, measured using an interval scale from 1 to 4, the average is then calculated and presented in a table. The research results showed that the characteristics of TWAGP Bogor Regency tourists were: the majority were men, 53 percent, the majority (72 percent) were less than 35 years old, the majority (46 percent) were students. The quality of the attractiveness of the Mount Pancar Natural Tourism Park tourism destination, Bogor Regency, with an assessment scale of 1 to 4, obtained an average value = 3.31 (good category). Keywords : Tourism Destinations; Taman Wisata Alam Gunung Pancar