Abstrak: Penelitian ini hendak menghadirkan bagaimana pandangan falsafah haji Ali Syari’ati. Meskipun Ali Syari’ati lazim dikenal sebagai seorang sosiolog dan teolog pembebasan, tapi bukan berarti pemikirannya hanya berkutat pada sosiologi dan teologi saja. Dalam Haji, buku yang merupakan hasil renungannya atas pengalaman personalnya menjalankan haji sebanyak tiga kali dan kunjungannya ke Mekah sekali, Ali Syari’ati menuangkan penafsirannya mengenai haji. Penafsirannya itu memuat dimensi yang bersifat filosofis yang menjadikannya sebuah penafsiran filosofis atas haji. Dalam skripsi ini, penulis hendak menghadirkan penafsiran haji Ali Syari’ati yang bersifat filosofis itu. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penafsiran haji Ali Syari’ati memuat dimensi filosofis di dalamnya. Elemen-elemen dalam haji ditafsirkannya dengan penafsiran yang filosofis. Kemudian, penafsiran haji Ali Syari’ati juga memiliki signifikansi praktis di dalamnya yang merupakan implikasi dari core dalam penafsirannya itu. Ini membuat penafsiran haji Ali Syari’ati tidak hanya bernuansa filosofis dalam artian teoritis, tapi juga politis dan humanis dalam artian praktis. Penafsirannya ini dapat menjelaskan kepada kita mengapa haji merupakan rukun Islam yang wajib dijalankan, sebagaimana yang dikatakan oleh Ali Syari’ati sendiri dalam Haji. Abstract: This research aims to present the views of Ali Shari'ati's philosophy of Hajj. Even though Ali Shari'ati is commonly known as a sociologist and liberation theologian, this does not mean that his thinking only focuses on sociology and theology. In Hajj, a book which is the result of his reflection on his personal experience of performing the Hajj three times and his visit to Mecca once, Ali Shari'ati expresses his interpretation of the Hajj. This interpretation contains a philosophical dimension which makes it a philosophical interpretation of the Hajj. In this thesis, the author wants to present a philosophical interpretation of Ali Shari'ati's Hajj. The result of this research is that Ali Shari'ati's interpretation of Hajj contains a philosophical dimension in it. He interpreted the elements of the Hajj with a philosophical interpretation. Then, Ali Shari'ati's interpretation of the Hajj also has practical significance in it which is the core implication of his interpretation. This makes Ali Shari'ati's interpretation of Hajj not only philosophical in a theoretical sense, but also political and humanist in a practical sense. This interpretation can explain to us why the Hajj is a pillar of Islam that must be carried out, as Ali Shari'ati himself said in the Hajj.