Majid, M. Fakhri Abdul
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Daya-Daya Jiwa Manusia Perspektif Ibn Sina Majid, M. Fakhri Abdul; Humaidi, Humaidi
Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat Vol. 6 No. 01 (2024): Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat
Publisher : Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/paradigma.v6i01.34516

Abstract

Abstrak: Manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Puncak kelebihannya bisa lebih mulia dari malaikat, dan titik terendah kekurangannya lebih hina dari binatang. Tetapi dibalik kelebihan dan kekurangannya itu, manusia adalah makhluk yang penuh misteri. Tidaklah mengherankan jika kemudian muncul begitu banyak kajian, penelitian ataupun pemikiran tentang manusia dalam segala aspeknya. Salah satunya adalah tentang jiwa. Jiwa merupakan salah satu topik yang sangat menarik perhatian para ilmuwan barat. Tidak sedikit dari mereka yang menghabiskan waktunya untuk mengkaji masalah ini. namun, kajian mereka tidak dilandasi dengan agama. Berbeda dengan ilmuwan muslim yang menjadikan agama sebagai pijakannya. Salah seorang ilmuwan muslim yang membahas tentang jiwa manusia adalah Ibn Sîna. Ibn Sîna mengemukakan bahwa jiwa manusia terdiri dari tiga bagian, diantaranya yaitu: jiwa tumbuh-tumbuhan (al-nafs al-nabatiyah), jiwa binatang (al-nafs al-hayawaniyah), dan jiwa manusia (al-nafs al-insaniyah). Jiwa tumbuh-tumbuhan memiliki tiga fakultas, yaitu daya makan (al-quwwah al-ghadziyah), daya tumbuh (al-quwwah al-munammiyah), dan daya reproduksi (al-quwwah al-muwallidah). Jiwa binatang memiliki dua daya, yaitu daya penggerak (al-quwwah al-muharrikah), dan daya persepsi (al-quwwah al-mudrikah). Jiwa manusia mempunyai daya berfikir yang disebut dengan al-aql. Dan manusia juga memiliki tiga sekaligus jiwa tersebut. Abstract:Humans are beings that have strengths and weaknesses. The peak of its virtues can be more noble than that of angels, and the lowest point of its shortcomings can be more despicable than that of animals. But behind its strengths and weaknesses, humans are creatures full of mystery. It is not surprising that so many studies, research, or thoughts about humans in all their aspects have emerged.  One of them is about the soul. The soul is one of the topics that has captured the attention of Western scientists. Many of them spend their time studying this issue. However, their study is not based on religion. Unlike Muslim scientists who use religion as their foundation. One of the Muslim scholars who discussed the human soul is Ibn Sîna. Ibn Sîna proposed that the human soul consists of three parts, namely: the vegetative soul (al-nafs al-nabatiyah), the animal soul (al-nafs al-hayawaniyah), and the human soul (al-nafs al-insaniyah). The vegetative soul has three faculties, which are the nutritive power (al-quwwah al-ghadziyah), the growth power (al-quwwah al-munammiyah), and the reproductive power (al-quwwah al-muwallidah). The animal soul has two powers, which are the motive power (al-quwwah al-muharrikah) and the perceptive power. (al-quwwah al-mudrikah). The human soul has a thinking capacity known as al-aql. And humans also possess three of these souls simultaneously.