Pasaribu, Mhd. Irham
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : RISTEKDIK : Jurnal Bimbingan dan Konseling

INTERAKSI, INTEGRASI DAN AKULTURASI MAHASISWA KKN DENGAN MASYARAKAT DALAM MENJALANKAN PROGRAM KKN DI KELURAHAN ANGIN NAULI KOTA SIBOLGA Siregar, Ihsan; Nasution, Yuli Ardiani; Pasaribu, Mhd. Irham; Hermanto, Mulyadi
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 3 (2024): RISTEKDIK : JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI-SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i3.387-401

Abstract

Kelompok KKN di kelurahan Angin Nauli merupakan mahasiswa dari berbagai jurusan, terdiri atas mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraaan, Bimbingan Konseling, Ekonomi, Agroteknologi, Administrasi Publik dan Hukum. Jumlah Mahasiswa 29 orang, 28 orang beragam Islam dan 1 orang beragama Kristen. Berdasarkan data statistik Kota Sibolga, masyarakat kecamatan Sibolga Utara mayoritas beragama Protestan, demikian halnya masyarakat kelurahan Angin Nauli. Perbedaan latar belakang agama  mahasiswa dan masyarakat angin Nauli, menjadi daya Tarik bagi penulis menelusuri Interaksi, Integrasi dan Akulturasi Mahasiswa dengan masyarakat dalam menjalankan program KKN.Interaksi adalah kegiatan manusia dimana salah satu pihak memberikan aksinya dan pihak lain meresponnya. integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan di Kelurahan Angin Nauli sangat baik. Hampir seluruh penduduk setiap hari  minggu warga melaksanakan ibadah ke Gereja. Hubungan Mahasiswa dengan masyarakat, meskipun dengan latar belakang adat, Bahasa dan agama yang berbeda tidak mengalami permasalahan. Dengan demikian asumsi kurang harmonisnya hubungan ini tidak dapat dibuktikan di lapangan. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan masyarakat, baik dengan tokoh-tokoh masyarakat, kaum ibu, maupun kalangan remaja dan pemuda. Komunikasi berjalan dengan lancar, dapat berdiskusi dan bekerjasama dalam mengatasi persoalan masyarakat. Perbedaan Adat, budaya, Bahasa dan agama tidak menjadi penghalang terjadinya hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat, baik dengan  tokoh-tokoh masyarakat, kaum ibu, muda-mudi, maupun anak anak.